Syahadat, adalah kalimat terkutuk! By :: Data Islam :: Syahadat, adalah kalimat terkutuk! Kalimat syahadat Islam, ada 2: 1) Kami bersaksi tiada tuhan selain Awloh 2) Kami bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Awloh Di sini, saya akan bahas kalimat pertama syahadat, yaitu bahwa Muslim disuruh bersaksi kalau TUHAN itu TAK ADA! Sedangkah Awloh itulah tuhan sebagai ganti Tuhan yang Ada. Kenapa bisa begitu? Bukankah Awloh adalah nama tuhan bagi bangsa Arab? Sama seperti orang Barat menyebut Tuhan dengan kata "God"? Mari kita tilik dari sejarahnya. Nama "Allah" (yaitu awloh) tidak pernah dikenal dalam sejarah agama-agama Samawi sebelumnya, yaitu agama Yahudi dan Nasrani. Kata "Allah" ini asalnya dari nama dewa bangsa Arab khususnya dari bani Quraisy Jahiliyah. Ingat, nama ayahanda Muhammad adalah abdi Allah (=Abdullah). Allah sembahan orang Arab ini mempunyai 3 putri ilahi, yang bernama Al-Latta, Al-Uzza dan Al-Manat. Di alam semesta ini dia diyakini berkuasa di malam hari sebagai wujud bulan sabit di langit, sementara wujudnya yang dipakai untuk beribadah adalah berbentuk patung Hubal dan batu hitam. Patung dewa Allah ini disimpan di dalam Kaabah, sebagai bagian dari 360 patung berhala lain sesembahan suku-suku Arab. Muhammad memerintahkan para pengikutnya menghancurkan 359 patung berhala, dan menyisahkan satu patung saja untuk disembah, yaitu berhala "Allah" yang wujudnya berupa batu hitam. Itulah sebabnya kenapa Muhammad kerap menyapa batu hitam itu dengan mencium, menghormat, dan berteriak: "Allahuakbar". BUKHARI, Volume 2, Book 26, Number 697: Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.: Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk ke arah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.” MUWATTA, Book 20, Number 20.33.113: Yahya bercerita padaku dari Malik apa yang dia dengar bahwa ketika Rasul Allah SAW telah selesai Tawaf Kabah, sholat dua rokaat, dan ingin berangkat ke Safa dan Marwa, dia akan memberi hormat ke sudut tempat Batu Hitam berada sebelum berangkat. MUSLIM, Book 007, Number 2832: Abdullah b. 'Umar (Allah be pleased with them) melaporkan: Rasul Allah (mpbuh) mengamati Tamattu’ in Hajjat-ul-Qada’, Pertama-tama dia pakai Ihram utk Umroh dan kemudian utk Haji, dan lalu memberi korban binatang. Jadi dia bawa binatang kurban itu bersamanya dari Dhu’l-Hulaifa. Rasul Allah (mpbuh) memulai Ihram utk Umroh dan dg demikian mengumumkan juga Talbiya utk Umroh. Lalu (memakai Ihram utk Haji) dan mengumumkan Talbiya utk Haji. Dan orang2 melakukan Tamattu’ ditemani Rasul Allah (mpbuh). Mereka memakai Ihram utk Umroh (pertama tama) dan kemudian yang untuk Haji. Beberapa dari mereka membawa binatang kurban. Jadi ketika Rasul Allah (mpbuh) datang ke Mekah, dia bilang pada orang2: Dia yang membawa serta binatang kurban tidak boleh menganggap apapun yang tidak hak baginya menjadi hak baginya sampai dia menyelesaikan Haji; dan dia, yang tidak membawa binatang kurban harus mengelilingi Kabah dan berlari diantara al-Safa’ dan al-Marwa dan memotong (rambutnya) dan melepas Ihram lalu memasang Ihram utk berhaji dan memberi kurban. Tapi dia yang tidak menemukan kurban, harus melakukan puasa selama tiga hari selama haji dan tujuh hari ketika dia kembali kepada keluarganya. Rasul Allah (mpbuh) mengelilingi (kabah) ketika dia sampai di Mekah: Dia pertama-tama mencium sudut (Kabah yang ada batu Hitam), lalu berlari tiga keliling dari tujuh dan berjalan empat keliling. Dan lalu ketika dia selesai mengelilingi Kabah dia melakukan sholat dua rokaat pada station (ibrahim), lalu mengucap Salaam (karena selesai Rokaat), dan berangkat ke al-Safa’ dan berlari tujuh kali antara al-Safa’ dan al-Marwa. Setelah itu dia tidak memperlakukan apapun sebagai hak segala sesuatu yang bukan hak sampai dia melengkapi hajinya dan mengurbankan kurban dihari kurban (hari ke-10 Dhu’l-Hijja). Dan lalu kembali secepatnya (ke Mekah) dan mengelilingi Kabah (dikenal sebagai tawaf ifada) setelah itu semua yang bukan hak baginya menjadi hak. Dan mereka yang membawa hewan kurban bersama mereka melakukan apa yang dilakukan Rasul Allah (mpbuh). Hadis ini diriwayatkan atas otoritas Aisha. Istri dari Rasul Allah (mpbuh), mengenai Tamattu dari Haji dan Umrah dan bagaimana melakukan Tamattu oleh para sahabat. Jadi, Allah yang notabene dia adalah salah satu dari 360 berhala, diangkat derajatnya oleh Muhammad menjadi Tuhan yang Maha Kuasa. Apa ini logis? Ini ibaratnya jari-jari pada tangan kita, 4 jari kita potong lalu kita sisakan satu jari saja semisal ibu jari. Apakah ibu jari kita berubah status menjadi tangan? Tidak, bukan? Walau pun 4 jari dipotong, dan hanya tersisa satu jari saja, tetap saja statusnya adalah jari. Begitu pula dengan kasus Awloh. Awloh adalah salah satu dari 360 berhala di Kaabah. Apakah dengan menghapus 359 berhala, lantas Awloh berubah jadi Tuhan beneran? Sekali berhala, tetap berhala walau pun dia dibikin satu-satunya di dalam Kaabah. Nah, bila Muhammad memerintahkan Muslim mengucapkan kalimat: Tidak ada Tuhan, kecuali Awloh. Ini artinya: Muslim disuruh mengingkari Tuhan Pencipta dan sebagai gantinya, hanya mengakui Awloh berhala itu sebagai tuhan sesembahan yang diangkat derajatnya oleh Muhammad sebagai Pencipta. Coba pakai nalar, apa bisa sebuah berhala menciptakan dunia beserta isinya? Ini adalah bentuk pengingkaran terhadap Tuhan. Kalimat syahadat adalah bentuk pengakuan kepada Iblis, dan menyangkal Tuhan sebagai sesembahan yang benar. Muslim menyangkal Tuhan yang telah menciptakan mereka, dan hanya mengakui berhala bernama Awloh itu sebagai pengganti Sang Pencipta. Malah dengan bodohnya menganggap Awloh itulah Sang Pencipta...!!! Muslim memang tidak mengetahui ini, karena mereka telah ditipu Muhammad. Muhammad-lah biang penyebab dilakukannya perbuatan terkutuk tersebut oleh Muslim. Tidak ada TUHAN...!!! Cuma ada AWLOH SAJA!!! Demikian kata Muhammad. TUHAN itu gak ada...! Yang ada cuma Awloh saja...! Jangan sembah tuhan lain, tapi sembahlah AWLOH SAJA...! Itu adalah sebuah sikap pengagungan terhadap dewa favoritnya suku Quraish Jahiliyah. Jadi, kalimat pertama dalam Syahadah Muslim adalah bentuk pengingkaran terhadap Tuhan, sebagai perwujudan sikap menantang Tuhan dengan mencoba menyangkali Sang Pencipta yang sesungguhnya dan menggantinya dengan nama berhala sebagai sesembahan yang akbar. Coba... bayangkan Anda berada di posisi Tuhan saat ini. Dan Anda menyaksikan orang-orang Muslim itu mengingkari keberadaan Anda, dan malah mengakui nama berhala sebagai sesembahan mereka dan mengangkatnya sebagai sang pencipta yang mahakuasa sebagai ganti Anda. Tidakkah ini sangat melecehkan dan menantang-nantang kesabaran Anda? Tapi Tuhan memang tidak bisa dikontrol emosinya oleh manusia. Tuhan tahu, siapa dalang dibalik perbuatan terkutuk itu, yaitu IBLIS. Iblis-lah dalang di belakang semua ini. Ketika Muslim menyangkal Tuhan dg mengakui berhala sebagai tuhan, Iblis tertawa terkekeh-kekeh mengejek Tuhan Sang Maha Kuasa. "Tuh, lihat, manusia ciptaan-Mu telah menolak dan mengingkari Dikau sebagai Tuhan sesembahan, dan cuma mengakui aku (awloh) sebagai satu-satunya tuhan yang patut disembah. Hihihihihihi..." Tuhan tidak bodoh, yang dengan serta-merta ngamuk tak terkontrol. Kita lihat bersama, sudah hampir 1500 tahun ini, walau Muslim gemar mengucapkan kalimat syahadat itu lewat sholat dan menghina Sang Pencipta lewat gerakan nyembah-nyembah, toh Tuhan tidak segera murka tapi malah membiarkan dunia ini terus berkembang hingga mencapai peradaban seperti sekarang. Lihat, betapa sabarnya Tuhan! Sabarnya Tuhan ini, secara tabiat, sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan sifat sabarnya awloh setan ciptaan Muhammad yang tergambar dari tindak-tanduk Muhammad semasa hidupnya maupun yang tergambar lewat ayat-ayat setannya di dalam Alquran. Pada zaman nabi Musa saja Tuhan tidak ngamuk kepada bangsa Mesir, padahal bangsa itu sudah jelas-jelas menyembah tuhan lain, malah Tuhan membiarkan bangsa itu berkembang sesuai dengan peradabannya hingga mencapai taraf yang demikian mengagumkan. Tuhan memang pernah marah dan cemburu, tapi marah dan cemburunya itu hanya ditimpakan kepada umat Israel saja, ibarat seorang suami yang cemburu kepada istrinya yang berbuat zinah. Israel ibarat seorang gadis yang dipungut dari tempat perbudakan menjadi istri yang satu-satunya dan paling dikasihi. Tapi kemudian sang istri itu bukannya berterima kasih dan membalas kasih sayang sang suami, malah berbuat zinah dengan laki-laki lain. (Perasaan Tuhan yang sakit ini tergambar dari kisah kakak-beradik Ohola dan Oholiba dalam kitab nabi Yehezkiel). Muhammad yang buta rohani itu, kemudian menjiplak perilaku Tuhan terhadap umat Israel itu dan menerapkannya pada sosok berhala yang dia angkat jadi tuhan, yaitu awloh. Sehingga, secara sekilas, tampak seolah tabiat awloh serupa dengan tabiat Tuhan YAHWEH. Padahal kalau kita mau jeli menelaahnya, jelas perbedaannya. Tuhan YAHWEH tidak gila sehingga menginginkan seluruh bangsa agar menyembahnya saja dan memerintahkan pembantaian besar-besaran terhadap orang yang menolak menyembah-Nya. Tuhan tidak gila disembah, tapi awloh gila disembah. Tuhan mengutamakan jalan hidup umatNya, sementara awloh tidak peduli dengan jalan hidup umatNya. Memang, di masa nabi Musa Tuhan memerintahkan umat Israel memerangi bangsa-bangsa kecil di sepanjang perjalanan mereka menuju Tanah Perjanjian. Tapi kita harus jeli pula, bahwa motivasinya bukan karena mereka menolak menyembah Yahweh, tapi karena bangsa-bangsa itulah yang pertama-tama memerangi umat Israel. Dan sudah menjadi kehendak Tuhan sebagai Khalik Penguasa Bumi untuk membasmi habis bangsa-bangsa itu lewat perantaraan tangan umat Israel. Nah, hal itu pula yang kemudian ditiru oleh Muhammad dengan sepak terjangnya yang edan itu. Muhammad ada mengatakan: Awloh akan menyiksa orang kafir melalui perantaraan tangan-tangan Muslim. (QS 9:14) Tentang ini, silakan dilanjutkan di: Layakkah Muhammad meniru kekejaman-kekejaman Musa? http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=20282 Kembali ke topik semula. Jadi kesimpulannya, sosok yang disembah dan diakui oleh Muslim sebagai satu-satunya sesembahan yang layak disembah sesungguhnya adalah IBLIS. Kalimat syahadat adalah bentuk sikap mengingkari Tuhan dan mengakui berhala sebagai tuhan, dengan maksud untuk mengejek Tuhan. Muslim tidak pernah menyadari, mereka cuma dipakai oleh setan. Muslim hanyalah alat. Selagi Muslim mengucapkan kalimat-kalimat terkutuk itu, Iblis tertawa terkekeh-kekeh, tertawa terpingkal-pingkal sambil menertawai TUHAN YANG MAHA KUASA karena manusia ciptaanNya telah berhasil dikibuli dan bahkan dengan berani menyangkal Dia dan malah mengakui setan sebagai tuhan mereka. Ini perbuatan terang-terangan yang sangat menantang kesabaran Tuhan, tapi Tuhan tetap sabar, hanya tinggal menunggu harinya saja. Kepada para Muslim yang membaca tulisan saya, Syahadat adalah kalimat terkutuk, mengejek dan menantang kesabaran Tuhan. Semoga kalian mau insyaf dan segeralah bertobat, keluarlah dari Islam, dan perbaikilah JALAN HIDUP kalian. Pilihlah jalan Budha, pilihlah jalan Yesus, pilihlah jalan Bunda Theresa, tetapi jangan kau pilih jalan yang ditempuh oleh anak setan dari Arab bernama Muhammad itu. Orang yang percaya kepada Budha, berarti dia harus meniru Budha. Orang yang percaya kepada Yesus, berarti dia harus meniru Yesus. Ini sangat mulia. Tapi orang yang percaya kepada Muhammad, berarti dia harus meniru Muhammad. Ini bejat sekali. Lihat saja ajaran-ajaran Ayatollah Khomeini... atau Bin Laden... atau siapa itu Azahari, Imam Samudera, Amrozi, Habib Rizieq, atau Abu Bakar Baasyir.... Seperti apa junjungannya, maka pasti seperti itulah muridnya. Kalau junjungannya racun, namun muridnya susu, maka ini berarti sang murid telah tidak menerapkan ajaran sang guru. Setiap muslim, ia berpotensi menjadi seperti Muhammad. Daripada mengambil risiko, mending jangan jadikan orang itu sebagai gurumu, agar dirimu tidak menjadi sama seperti orang itu. Cara termudah agar seseorang itu tidak terkontaminasi dengan racun, adalah dengan menjauhi ajaran-ajarannya. Salam.
No comments:
Post a Comment