Ogah dipaksa nikah, gadis Pakistan dibakar sampai tewas
Sonia Bibi.
Merdeka.com - Sonia Bibi (20) meninggal setelah hampir sebulan menjalankan perawatan luka bakar di Rumah Sakit Multan Nishtar di Pakistan. Sonia mengalami luka bakar 50 persen di tubuhnya, lantaran dibakar hidup-hidup oleh kekasihnya sendiri.
Dari keterangan keluarga, gadis ini dibakar sang kekasih, Ahmed lantaran menolak ajakannya menikah muda. Kesal di tolak, pacar Sonia kemudian membakarnya hidup-hidup, beruntung gadis ini masih bisa dibawa ke rumah sakit.
Dilansir dari Daily Mail, Rabu (4/11), staf medis mengatakan seharusnya dia bisa sembuh, namun lantaran luka bakarnya mengalami infeksi, gadis ini harus meregang nyawa.
"Luka bakarnya mengalami infeksi. Ini yang menyebabkan dia meninggal," ujar staf medis Rumah Sakit Multan Nishtar.
Insiden pembakaran Sonia terjadi di sebuah desa di wilayah Multan, Provinsi Punjab, Pakistan. Polisi setempat sudah menangkap pelaku yang berusia 24 tahun ini.
Polisi menjelaskan, Sonia jatuh cinta pada Ahmed, namun masih belum ingin menikah lantaran merasa dirinya masih terlalu muda. Dari hasil investigasi awal, lelaki itu kesal karena ditolak lamarannya oleh Sonia.
Ratusan wanita Pakistan dibunuh setiap tahunnya dengan kasus kekerasan yang dilakukan orang terdekat.
Tolak lamaran dari anak bos, wanita ini dibakar hidup-hidup
Ilustrasi perkosaan, pelecehan seksual, pencabulan.
Merdeka.com - Maria Sadaqat, perempuan 19 tahun asal Pakistan tewas setelah dianiaya dan dibakar hidup-hidup oleh mantan bosnya lantaran menolak lamaran nikah dari putra si bos itu.
Polisi mengatakan peristiwa penyerangan terhadap Maria terjadi di Desa Upper Dewal, di luar Ibu Kota Islamabad pada Senin malam. Maria tewas dua hari kemudian karena luka-lukanya, seperti dilansir koran the Daily Mail, Kamis (2/6).
Maria yang sebelumnya bekerja sebagai guru di sebuah sekolah swasta diketahui belakangan dipaksa mengundurkan diri oleh kepala sekolah karena menolak lamaran putranya yang umurnya dua kali lebih tua dari dia. Selain itu dia juga mengalami pelecehan dari kepala sekolahnya.
"Dia disiksa dengan brutal dan dibakar hidup-hidup. Kami membawanya ke rumah sakit di Islamabad tapi lukanya terlalu parah," kata paman Maria, Abdul Basit kepada wartawan.
"Pria itu (anak kepala sekolah) sudah bercerai dan usianya dua kali lebih tua jadi dia menolak lamarannya dan mengundurkan diri ketika dipaksa. Mereka kemudian menyerangnya," ujar Basit.
Polisi mengatakan Maria sempat menyebut nama kepala sekolah dan empat pria penyerangnya.
"Kami sudah menangkap satu orang tersangka dan masih memburu sisanya," ujar Mazhar Iqbal, polisi yang bertugas menyelidiki kasus ini.
Polisi mengatakan peristiwa penyerangan terhadap Maria terjadi di Desa Upper Dewal, di luar Ibu Kota Islamabad pada Senin malam. Maria tewas dua hari kemudian karena luka-lukanya, seperti dilansir koran the Daily Mail, Kamis (2/6).
Maria yang sebelumnya bekerja sebagai guru di sebuah sekolah swasta diketahui belakangan dipaksa mengundurkan diri oleh kepala sekolah karena menolak lamaran putranya yang umurnya dua kali lebih tua dari dia. Selain itu dia juga mengalami pelecehan dari kepala sekolahnya.
"Dia disiksa dengan brutal dan dibakar hidup-hidup. Kami membawanya ke rumah sakit di Islamabad tapi lukanya terlalu parah," kata paman Maria, Abdul Basit kepada wartawan.
"Pria itu (anak kepala sekolah) sudah bercerai dan usianya dua kali lebih tua jadi dia menolak lamarannya dan mengundurkan diri ketika dipaksa. Mereka kemudian menyerangnya," ujar Basit.
Polisi mengatakan Maria sempat menyebut nama kepala sekolah dan empat pria penyerangnya.
"Kami sudah menangkap satu orang tersangka dan masih memburu sisanya," ujar Mazhar Iqbal, polisi yang bertugas menyelidiki kasus ini.
Lamaran ditolak, pria ini perkosa dan paksa korbannya pindah agama
Merdeka.com - Pria India bernama Syen Emad hasan, 30 tahun, dituduh menculik dan memerkosa rekan perempuannya selama lima hari dan memaksanya masuk agama Islam.
Sebelumnya Hasan melamar perempuan 27 tahun itu untuk menikahinya tapi ditolak. Perempuan itu mengatakan keluarganya tidak membolehkan pernikahan antaragama.
Koran the Daily Mail melaporkan, Sabtu (26/12), pada Agustus lalu perempuan itu kemudian pergi ke Dubai untuk bekerja. Ketika dia kembali lalu menemui Hasan, lelaki itu menculiknya dan menyekapnya di dalam rumahnya dan mengambil ponselnya.
Hasan dan perempuan itu diketahui bekerja di perusahaan Dell di sebuah toko di Gachibowli, Hyderabad.
Ketika perempuan itu pindah ke Dubai, Hasan masih terus menerornya di media sosial.
"Perempuan ini mengatakan dia dipaksa bertemu dengan Hasan dan dia memperlihatkan foto-foto dirinya sedang bersama Hasan dan mengancam akan mengirimkan foto dan video itu kepada ayah si perempuan," ujar polisi.
"Hasan juga meminta perempuan itu mengirimkan foto vulgarnya kepada dia."
Menurut harian Indian Express, ketika dia kembali ke Hyderabad, lelaki itu menculiknya.
"Dia mengambil cuti tiga hari lalu menyiksa dan memerkosa perempuan itu," ujar seorang polisi yang menyelidiki kasus ini.
"Dia mengancam akan menyiksanya terus jika tidak mau menikahinya setelah pindah agama Islam. Dia bahkan mengancam akan membakar dan mencekiknya."
Tidak hanya itu, Hasan juga mengambil ponselnya, meminta password surel dan Facebooknya.
Setelah empat hari disekap, perempuan itu berhasil membuka Facebooknya ketika Hasan pergi. Dia lalu mengirimkan pesan kepada temannya.
Teman itu lalu menghubungi kakak laki-laki korban di Kota Karnataka. Sang kakak lalu melapor ke polisi.
Polisi kemudian menemukan perempuan itu di kamar mandi dalam keadaan shock dan luka di bagian kepala dan wajah.
Sebelumnya Hasan melamar perempuan 27 tahun itu untuk menikahinya tapi ditolak. Perempuan itu mengatakan keluarganya tidak membolehkan pernikahan antaragama.
Koran the Daily Mail melaporkan, Sabtu (26/12), pada Agustus lalu perempuan itu kemudian pergi ke Dubai untuk bekerja. Ketika dia kembali lalu menemui Hasan, lelaki itu menculiknya dan menyekapnya di dalam rumahnya dan mengambil ponselnya.
Hasan dan perempuan itu diketahui bekerja di perusahaan Dell di sebuah toko di Gachibowli, Hyderabad.
Ketika perempuan itu pindah ke Dubai, Hasan masih terus menerornya di media sosial.
"Perempuan ini mengatakan dia dipaksa bertemu dengan Hasan dan dia memperlihatkan foto-foto dirinya sedang bersama Hasan dan mengancam akan mengirimkan foto dan video itu kepada ayah si perempuan," ujar polisi.
"Hasan juga meminta perempuan itu mengirimkan foto vulgarnya kepada dia."
Menurut harian Indian Express, ketika dia kembali ke Hyderabad, lelaki itu menculiknya.
"Dia mengambil cuti tiga hari lalu menyiksa dan memerkosa perempuan itu," ujar seorang polisi yang menyelidiki kasus ini.
"Dia mengancam akan menyiksanya terus jika tidak mau menikahinya setelah pindah agama Islam. Dia bahkan mengancam akan membakar dan mencekiknya."
Tidak hanya itu, Hasan juga mengambil ponselnya, meminta password surel dan Facebooknya.
Setelah empat hari disekap, perempuan itu berhasil membuka Facebooknya ketika Hasan pergi. Dia lalu mengirimkan pesan kepada temannya.
Teman itu lalu menghubungi kakak laki-laki korban di Kota Karnataka. Sang kakak lalu melapor ke polisi.
Polisi kemudian menemukan perempuan itu di kamar mandi dalam keadaan shock dan luka di bagian kepala dan wajah.
No comments:
Post a Comment