Antara Sukarno dan Muhammad
Bung Harya Setyaka yang baik,
menarik diskusi kita geser sebentar ke Sukarno tetapi nanti kita kembali ke masalah Islam.
"Tentunya sy pun menghormati para pahlawan. Tp tdk mengkultuskan."
Perlu dibedakan antara pahlawan dan pemimpin bangsa. Ada orang yang dianggap berjasa lalu diberi gelar pahlawan dan dimakamkan di taman makam pahlawan, kemudian terbongkar kasus korupsi di Pertamina ternyata sang pahlawan adalah koruptor dan punya istri muda di Singapura (kalau tidak salah). Orang itu dihapus dari daftar orang yang harus dihormati. Beda dengan pemimpin bangsa yang tidak akan bisa dihapus dalam sejarah bangsa itu. Hitler jahat tetapi orang Jerman tidak mungkin menghapusnya dari sejarah Jerman. Kaisar Hirohito mengakui kesalahnnya tetapi tetap diakui sebagai pemimpin dan tidak mungkin dihapus dalam sejarah bangsa. Apakah bangsa yang pernah mendapat pemimpin yang dianggap salah lalu bangsa itu harus menanggung malu seumur hidup bangsa itu? Tentu tidak, orang Jerman harus membangun bangsanya dengan menanamkan kebanggaan kepada generasi penerus dengan menceritakan sejarah yang benar di mana penghormatan kepada sang pemimpin tetap diberikan. Itulah bangsa yang besar dan jika kita ingin membangun bangsa ini menjadi bangsa yang besar, benar kita tidak boleh mengkultusindividukan Sukarno sebagai nabi yang segala perbuatannya harus dipercaya benar tetapi kita harus menerima Sukarno sebagai bekas pemimpin bangsa ini dan kita bangga menjadi bangsa seperti sekarang ini antara lain karena jasa Sukarno.
"Kemerdekaan 17Agustus45 tdk akan mungkin terjadi tanpa jasa para pahlawan secara kolektif, bukan hanya Soekarno. Peran Hatta, Sjahrir, Sudirman, Oerip Sumohardjo, dll jg turut memperkuat nilai jasa yg melekat pada diri Soekarno."
Sekarang sedang dalam pembicaraan pemberian hadiah Nobel kepada SBY karena telah berhasil membawa perdamaian di Aceh. Gagasan itu membawa masalah karena yang berperan banyak sebenarnya Jusuf Kalla, tetapi hadiah itu juga tidak mungkin diberikan kepada Jusuf Kalla karena semua yang dilakukan Jusuf Kalla hanya mungkin terjadi dengan persetujuan SBY artinya tanggung jawab tetap pada SBY. Ketika ada masalah ekonomi di AS dan pemerintah mengambil kebijakan baru orang bilag Reagenomics padahal presiden yang bekas aktor film itu bukan ahli ekonomi dan pasti gagasan ekonomi yang dijalankan AS adalah hasil pemikiran bawahannya. Itulah beban dan juga sekaligus keuntungan menjadi pemimpin.
"Perlu juga Bli Made kritisi gerak-gerik politik Soekarno, baik periode 1941-45 dan juga 60-67. Salah satu sumber refernsi; Soekarno file. Langkah2 politik Soekarno seperti mengusir Sutan Sjahrir, karib seperjuangan sendiri memerdekakan Indonesia, adalah fakta sejarah yg otentik."
Sukarno file jelas tendensius menjelek-jelekan Sukarno kita sebagai bangsa Indonesia seharusnya tersinggung atas penyajian yang relatif menempatkan Sukarno sebagai penjahat padahal beliau adalah pemimpin bangsa ini. Betul Sukarno tidak sejalan lagi dengan Syahrir tapi juga perlu dilihat sejarahnya secara lengkap. Ketika dibuang oleh Belanda ke Sumatra Utara, Syahrir memaki Sukarno yang seharusnya tidak boleh dilakukan kepada sesama teman apalagi kepada seorang pemimpin dan kemudian gerak-gerik Syahrir berseberangan dengan Sukarno.
Sukarno manusia biasa tetapi beliau diberi kesempatan oleh Tuhan memimpin Indonesia dan adanya Sukarno sebagai pemimpin bangsa ini tidak bisa diubah sama seperi Sdr tidak bisa mengganti ayah Sdr atau mengatakan bahwa kalau saya punya ayah seperi Akhmad Bakri pasti hidup saya lebih baik. Kalau ada orang yang ayahnya penjahat juga tidak bisa mengganti ayahnya dan cara terbaik agar hidup ini damai adalah menerima ayah itu apa adanya dan tidak menjelek-jelekan ayah sendiri di muka orang lain, bukankah begitu ajaran yang agama yang benar? Tidak seperti yang dilakukan Muhammad dan Islam yang menjelak-jelekan suku dari mana Muhammad dilahirkan, yaitu suku Quraisy yang dimaki-maki sebagai penyembah berhala?
"Kemerdekaan 17Agustus45 pun tdk lepas dari peristiwa Hiroshima-Nagasaki, yg sama sekali bukan buah perjuangan Soekarno, dan juga peran para Panglima Jepang di Asia Tenggara."
Renald Khasali sekarang menjadi terkenal di Indonesia sebagai ahli pemasaran tapi apakah dia yang mengembangkan ilmu pemasan dari awal, ya tentu bukan, dia hanya melakukan sedikit perubahan dan karena perubahan yang sedikit itu masyarakat menjadi lebih dapat menerima. Banyak orang melakukan penelitian dan penemuan baru tetapi tidak sampai berhasil atau menjadi terkenal dan kemudian datang orang baru yang sedikit melakukan perubahan dari apa yang sudah dilakukan sebelumnya dan ternyata perubahan yang sedikit itu menyebabkan diterima oleh pasar dan orang yang melakukan sediikit perubahan itu yang menjadi terkenal dan dikagumi orang banyak. Demikian juga Sukarno.
"Soekarno pun pernah mengibarkan konfrontasi terhadap Malaysia, bahkan memekikkan 'Ganyang Malaysia'. Apa Bli Made lupa?"
Betul, hal itu tidak bisa dilupakan dalam sejarah Indonesia tetapi perlu diceritakan lebih lengkap dan digali alasan Sukarno melakukan hal itu yang ternyata bertujuan menyelamatkan Indonesia dari perpecahan dengan cara membangun common enemy.
Kita kembali ke Islam. Antara Muhammad sebagai pendiri Islam dan Sukarno sebagai proklamator Indonesia Merdeka dan Presiden pertama RI ada perbedaan yang mendasar bagi bangsa Indonesia.
Sukarno tidak mungkin dihapus dari sejarah bangsa Indonesia dan harus terus diceritakan kepada generasi penerus selama kita mau menjaga agar bangsa Indonesia tetap ada tetapi Muhammad dapat dihilangkan dari hati rakyat Indonesia tanpa mengganggu kebelangsungan bangsa ini malah mungkin lebih baik Muhammad tidak ada lagi di hati orang Indonesia sehingga tidak ada lagi orang yang berteriak-teriak dengan pengeras suara di pagi buta yang mengganggu ketertiban umum, tidak ada lagi orang naik haji yang menguras devisa negara dan masih banyak lagi yang akan membuat kehidupan individu orang Indonesia, kehidupan bermasyarakat dan kehidupan berbangsa ini menjadi lebih baik jika Muhammad tidak ada lagi di hati orang Indonesia dan tidak lagi diceritakan oleh orang Indonesia kepada keturunannya.
"Dan tentunya Bli Made perlu membedakan antara penghormatan & pengkultusan (mistifikasi)."
Setuju yang segera harus dilakukan adalah menghapus mistifikasi terhadap Muhammad dengan cara menceritakan dengan benar dan jujur apa dan siapa sebenarnya sosok orang Arab itu.
Salam Damai
--- On Tue, 3/10/09, Harya Setyakawrote:
From: Harya Setyaka
Subject: Re: When Islam Breaks Down/Saat Islam Hancur
To: madebali@rocketmail.com
Date: Tuesday, March 10, 2009, 2:49 PM
Bli Made,
Tentunya sy pun menghormati para pahlawan. Tp tdk mengkultuskan.
Kemerdekaan 17Agustus45 tdk akan mungkin terjadi tanpa jasa para pahlawan secara kolektif, bukan hanya Soekarno. Peran Hatta, Sjahrir, Sudirman, Oerip Sumohardjo, dll jg turut memperkuat nilai jasa yg melekat pada diri Soekarno.
Perlu juga Bli Made kritisi gerak-gerik politik Soekarno, baik periode 1941-45 dan juga 60-67. Salah satu sumber refernsi; Soekarno file. Langkah2 politik Soekarno seperti mengusir Sutan Sjahrir, karib seperjuangan sendiri memerdekakan Indonesia, adalah fakta sejarah yg otentik.
Kemerdekaan 17Agustus45 pun tdk lepas dari peristiwa Hiroshima-Nagasaki, yg sama sekali bukan buah perjuangan Soekarno, dan juga peran para Panglima Jepang di Asia Tenggara.
Soekarno pun pernah mengibarkan konfrontasi terhadap Malaysia, bahkan memekikkan 'Ganyang Malaysia'. Apa Bli Made lupa?
Dan tentunya Bli Made perlu membedakan antara penghormatan & pengkultusan (mistifikasi).
Salam,
-K-
menarik diskusi kita geser sebentar ke Sukarno tetapi nanti kita kembali ke masalah Islam.
"Tentunya sy pun menghormati para pahlawan. Tp tdk mengkultuskan."
Perlu dibedakan antara pahlawan dan pemimpin bangsa. Ada orang yang dianggap berjasa lalu diberi gelar pahlawan dan dimakamkan di taman makam pahlawan, kemudian terbongkar kasus korupsi di Pertamina ternyata sang pahlawan adalah koruptor dan punya istri muda di Singapura (kalau tidak salah). Orang itu dihapus dari daftar orang yang harus dihormati. Beda dengan pemimpin bangsa yang tidak akan bisa dihapus dalam sejarah bangsa itu. Hitler jahat tetapi orang Jerman tidak mungkin menghapusnya dari sejarah Jerman. Kaisar Hirohito mengakui kesalahnnya tetapi tetap diakui sebagai pemimpin dan tidak mungkin dihapus dalam sejarah bangsa. Apakah bangsa yang pernah mendapat pemimpin yang dianggap salah lalu bangsa itu harus menanggung malu seumur hidup bangsa itu? Tentu tidak, orang Jerman harus membangun bangsanya dengan menanamkan kebanggaan kepada generasi penerus dengan menceritakan sejarah yang benar di mana penghormatan kepada sang pemimpin tetap diberikan. Itulah bangsa yang besar dan jika kita ingin membangun bangsa ini menjadi bangsa yang besar, benar kita tidak boleh mengkultusindividukan Sukarno sebagai nabi yang segala perbuatannya harus dipercaya benar tetapi kita harus menerima Sukarno sebagai bekas pemimpin bangsa ini dan kita bangga menjadi bangsa seperti sekarang ini antara lain karena jasa Sukarno.
"Kemerdekaan 17Agustus45 tdk akan mungkin terjadi tanpa jasa para pahlawan secara kolektif, bukan hanya Soekarno. Peran Hatta, Sjahrir, Sudirman, Oerip Sumohardjo, dll jg turut memperkuat nilai jasa yg melekat pada diri Soekarno."
Sekarang sedang dalam pembicaraan pemberian hadiah Nobel kepada SBY karena telah berhasil membawa perdamaian di Aceh. Gagasan itu membawa masalah karena yang berperan banyak sebenarnya Jusuf Kalla, tetapi hadiah itu juga tidak mungkin diberikan kepada Jusuf Kalla karena semua yang dilakukan Jusuf Kalla hanya mungkin terjadi dengan persetujuan SBY artinya tanggung jawab tetap pada SBY. Ketika ada masalah ekonomi di AS dan pemerintah mengambil kebijakan baru orang bilag Reagenomics padahal presiden yang bekas aktor film itu bukan ahli ekonomi dan pasti gagasan ekonomi yang dijalankan AS adalah hasil pemikiran bawahannya. Itulah beban dan juga sekaligus keuntungan menjadi pemimpin.
"Perlu juga Bli Made kritisi gerak-gerik politik Soekarno, baik periode 1941-45 dan juga 60-67. Salah satu sumber refernsi; Soekarno file. Langkah2 politik Soekarno seperti mengusir Sutan Sjahrir, karib seperjuangan sendiri memerdekakan Indonesia, adalah fakta sejarah yg otentik."
Sukarno file jelas tendensius menjelek-jelekan Sukarno kita sebagai bangsa Indonesia seharusnya tersinggung atas penyajian yang relatif menempatkan Sukarno sebagai penjahat padahal beliau adalah pemimpin bangsa ini. Betul Sukarno tidak sejalan lagi dengan Syahrir tapi juga perlu dilihat sejarahnya secara lengkap. Ketika dibuang oleh Belanda ke Sumatra Utara, Syahrir memaki Sukarno yang seharusnya tidak boleh dilakukan kepada sesama teman apalagi kepada seorang pemimpin dan kemudian gerak-gerik Syahrir berseberangan dengan Sukarno.
Sukarno manusia biasa tetapi beliau diberi kesempatan oleh Tuhan memimpin Indonesia dan adanya Sukarno sebagai pemimpin bangsa ini tidak bisa diubah sama seperi Sdr tidak bisa mengganti ayah Sdr atau mengatakan bahwa kalau saya punya ayah seperi Akhmad Bakri pasti hidup saya lebih baik. Kalau ada orang yang ayahnya penjahat juga tidak bisa mengganti ayahnya dan cara terbaik agar hidup ini damai adalah menerima ayah itu apa adanya dan tidak menjelek-jelekan ayah sendiri di muka orang lain, bukankah begitu ajaran yang agama yang benar? Tidak seperti yang dilakukan Muhammad dan Islam yang menjelak-jelekan suku dari mana Muhammad dilahirkan, yaitu suku Quraisy yang dimaki-maki sebagai penyembah berhala?
"Kemerdekaan 17Agustus45 pun tdk lepas dari peristiwa Hiroshima-Nagasaki, yg sama sekali bukan buah perjuangan Soekarno, dan juga peran para Panglima Jepang di Asia Tenggara."
Renald Khasali sekarang menjadi terkenal di Indonesia sebagai ahli pemasaran tapi apakah dia yang mengembangkan ilmu pemasan dari awal, ya tentu bukan, dia hanya melakukan sedikit perubahan dan karena perubahan yang sedikit itu masyarakat menjadi lebih dapat menerima. Banyak orang melakukan penelitian dan penemuan baru tetapi tidak sampai berhasil atau menjadi terkenal dan kemudian datang orang baru yang sedikit melakukan perubahan dari apa yang sudah dilakukan sebelumnya dan ternyata perubahan yang sedikit itu menyebabkan diterima oleh pasar dan orang yang melakukan sediikit perubahan itu yang menjadi terkenal dan dikagumi orang banyak. Demikian juga Sukarno.
"Soekarno pun pernah mengibarkan konfrontasi terhadap Malaysia, bahkan memekikkan 'Ganyang Malaysia'. Apa Bli Made lupa?"
Betul, hal itu tidak bisa dilupakan dalam sejarah Indonesia tetapi perlu diceritakan lebih lengkap dan digali alasan Sukarno melakukan hal itu yang ternyata bertujuan menyelamatkan Indonesia dari perpecahan dengan cara membangun common enemy.
Kita kembali ke Islam. Antara Muhammad sebagai pendiri Islam dan Sukarno sebagai proklamator Indonesia Merdeka dan Presiden pertama RI ada perbedaan yang mendasar bagi bangsa Indonesia.
Sukarno tidak mungkin dihapus dari sejarah bangsa Indonesia dan harus terus diceritakan kepada generasi penerus selama kita mau menjaga agar bangsa Indonesia tetap ada tetapi Muhammad dapat dihilangkan dari hati rakyat Indonesia tanpa mengganggu kebelangsungan bangsa ini malah mungkin lebih baik Muhammad tidak ada lagi di hati orang Indonesia sehingga tidak ada lagi orang yang berteriak-teriak dengan pengeras suara di pagi buta yang mengganggu ketertiban umum, tidak ada lagi orang naik haji yang menguras devisa negara dan masih banyak lagi yang akan membuat kehidupan individu orang Indonesia, kehidupan bermasyarakat dan kehidupan berbangsa ini menjadi lebih baik jika Muhammad tidak ada lagi di hati orang Indonesia dan tidak lagi diceritakan oleh orang Indonesia kepada keturunannya.
"Dan tentunya Bli Made perlu membedakan antara penghormatan & pengkultusan (mistifikasi)."
Setuju yang segera harus dilakukan adalah menghapus mistifikasi terhadap Muhammad dengan cara menceritakan dengan benar dan jujur apa dan siapa sebenarnya sosok orang Arab itu.
Salam Damai
--- On Tue, 3/10/09, Harya Setyaka
From: Harya Setyaka
Subject: Re: When Islam Breaks Down/Saat Islam Hancur
To: madebali@rocketmail.com
Date: Tuesday, March 10, 2009, 2:49 PM
Bli Made,
Tentunya sy pun menghormati para pahlawan. Tp tdk mengkultuskan.
Kemerdekaan 17Agustus45 tdk akan mungkin terjadi tanpa jasa para pahlawan secara kolektif, bukan hanya Soekarno. Peran Hatta, Sjahrir, Sudirman, Oerip Sumohardjo, dll jg turut memperkuat nilai jasa yg melekat pada diri Soekarno.
Perlu juga Bli Made kritisi gerak-gerik politik Soekarno, baik periode 1941-45 dan juga 60-67. Salah satu sumber refernsi; Soekarno file. Langkah2 politik Soekarno seperti mengusir Sutan Sjahrir, karib seperjuangan sendiri memerdekakan Indonesia, adalah fakta sejarah yg otentik.
Kemerdekaan 17Agustus45 pun tdk lepas dari peristiwa Hiroshima-Nagasaki, yg sama sekali bukan buah perjuangan Soekarno, dan juga peran para Panglima Jepang di Asia Tenggara.
Soekarno pun pernah mengibarkan konfrontasi terhadap Malaysia, bahkan memekikkan 'Ganyang Malaysia'. Apa Bli Made lupa?
Dan tentunya Bli Made perlu membedakan antara penghormatan & pengkultusan (mistifikasi).
Salam,
-K-
No comments:
Post a Comment