Pesan Tersembunyi: Injil di Dalam Kitab Kejadian Ditulis oleh sdr. Iwan Steven Kategori PublikasiPENGAJARAN ukuran teks / font Print e-mail 1 comment Kita seringkali menggunakan istilah populer: Injil, atau kabar baik. Di manakah itu pertama kali muncul di dalam Alkitab? Jawabannya mungkin akan mengejutkan Anda. Pesan Terpadu Penemuan besarnya adalah bahwa Alkitab itu merupakan pesan yang sistematis; itu tidak hanya sekedar 66 kitab yang ditulis oleh 40 penulis selama ribuan tahun, Alkitab secara keseluruhannya menopang bukti adanya desain supernatural dalam tiap detailnya. Para rabbi Yahudi punya cara yang aneh untuk mengutarakan pemahaman ini: mereka berkata bahwa mereka tidak akan mengerti Kitab Suci hingga Messiah datang. Namun ketika Dia datang, Dia tidak hanya akan mengartikan setiap ayat, Dia akan mengartikan setiap kata-kata; Dia akan mengartikan setiap huruf itu sendiri, faktanya, Dia akan mengartikan spasi di antara huruf-huruf itu! Pertama kali kita mendengarnya, itu tampaknya berlebihan, hingga kita baca kembali Matius 5:17 dan 18: “Janganlah mengira bahwa Aku datang untuk membatalkan torah atau kitab para nabi. Aku datang tidak untuk membatalkan, melainkan untuk menggenapinya. Sebab, sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sampai langit dan bumi berlalu, satu iota atau satu keraia pun dari torah sekali-kali tidak akan lenyap, sampai segala sesuatu terjadi." Matius 5:17,18 (Iota dan keraia adalah kesetaraan Ibrani untuk titik pada huruf i, dan silangan pada huruf t dalam alfabet kita.) Suatu Contoh Contoh yang sangat bagus tentang hal ini dapat dilihat di Kejadian pasal 5, dimana kita menemukan silsilah Adam sampai Nuh. Ini adalah pasal yang seringkali cenderung kita baca sepintas saja dengan cepat selagi kita membaca melewati kitab Kejadian, itu silsilah dari Adam sampai Nuh. Namun Allah selalu memberi upah kepada murid yang rajin. Mari kita periksa pasal ini lebih dekat. Dalam Alkitab kita, kita baca nama-nama Ibrani. Apa artinya nama-nama ini dalam bahasa Indonesia? Studi Akar Kata Asli Karena sepuluh nama Ibrani ini nama yang sebenarnya, itu tidak diterjemahkan namun hanya dialih-bahasakan untuk menunjukkan bagaimana kira-kira kata itu diucapkan. Arti nama yang tepat mungkin sulit untuk didapatkan karena terjemahan langsung seringkali tidak tersedia. Bahkan lexicon (kamus kosa kata) Ibrani konvensional terbukti dapat mengecewakan. Pembelajaran akar kata asli, nampaknya, dapat menghasilkan pengertian yang sangat menarik. (Banyak alat-alat belajar, seperti kamus konvensional, dapat menghasilkan arti yang dangkal ketika berhadapan dengan kata benda yang semestinya. Lebih lanjut, melihat kepada arti dari akar kata aslinya tidak bebas dari kontroversi dan memiliki arti yang berbeda-beda.) Ambil contoh: Penghakiman Air Bah Metusalah berasal dari kata muth, akar kata yang artinya "kematian"; dan shalach, yang artinya "akan membawa," atau "untuk mengirim." Nama Metusalah artinya, "kematiannya akan membawa". Ayah Metusalah, yaitu Henokh, diberikan nubuat mengenai Air Bah yang akan datang, dan rupanya diberi tahu bahwa selama anaknya masih hidup, penghakiman air bah akan ditangguhkan; namun segera sesudah dia mati, air bah akan didatangkan atau dikirimkan. (Dapatkah Anda bayangkan bagaimana membesarkan anak seperti itu? Setiap kali dia terserang demam, mungkin seluruh tetangganya akan panik!) Dan benar, dalam tahun Metusalah mati, air bah datang. Menarik bahwa hidup Metusalah, sebenarnya, adalah simbol belas kasihan Allah dalam menunda penghakiman air bah yang akan datang. Karena itu, sangat tepat bahwa umur hidupnya adalah yang paling tua di Alkitab, berbicara mengenai belas kasihan Allah yang panjang dan lebar. Nama-nama Lain Jika ada arti penting dari nama Metusalah, mari kita periksa nama-nama lain untuk melihat apa yang tersembunyi di belakang mereka. Adam Nama Adam artinya manusia. Sebagai manusia yang pertama, ini sepertinya cukup jelas. Set (Ibrani: Sheth) Anak laki-laki Adam namanya Set, yang artinya ditetapkan. Hawa berkata, "Karena Allah telah menetapkan (Ibrani: shı̂yth) bagiku benih yang lain sebagai ganti Habel, yang Kain bunuh." (Kejadian 4:25) Enos (Ibrani: Enosh) Anak Set dinamai Enos, yang artinya mati, fana, rapuh, lemah atau sengsara. Itu berasal dari akar kata anash, yang artinya tidak bisa disembuhkan, kata yang digunakan untuk luka, kesusahan, duka cita, penyakit, atau kejahatan. Pada zaman Enoslah manusia mulai mencemarkan nama Allah yang hidup. Kenan (Ibrani: Qeynan) Anak laki-laki Enos namanya Kenan, yang bisa berarti kesedihan, sengsara, lagu penguburan, atau syair ratapan. (Petunjuk yang tepat sepertinya sulit dipahami; beberapa bahan studi sayangnya beranggapan akar kata Aramic yang sinonim dengan "Cainan.") Bileam, memandang ke bawah dari dataran tinggi Moab, menggunakan permainan kata terhadap nama orang Keni ketika dia bernubuat tentang kehancuran mereka. (Bilangan 24:21,22) Kita tidak tahu kenapa nama-nama ini dipilih untuk anak-anak mereka. Seringkali mereka menamai anaknya menurut peristiwa atau keadaan yang terjadi pada saat kelahiran, dan seterusnya. Mahalalel Anak laki-laki Kenan adalah Mahalalel, berasal dari mahalal yang artinya diberkati atau pujian; dan El, nama untuk Allah. Jadi, Mahalalel artinya Allah yang memberkati. Seringkali nama-nama Ibrani menambahkan El, nama Allah, seperti Dan-i-el, "Allah adalah hakimku", Nathanie-el, "pemberian Allah," dan seterusnya. Yared (Ibrani: Yered) Anak laki-laki Mahalalel adalah Yared, berasal dari kata kerja yaradh, artinya "akan turun." Beberapa sumber tulisan yang memiliki otoritas menunjukkan ini adalah kiasan untuk "anak-anak Allah" yang "turun" dari surga ke puncak Gunung Hermon, pada zaman Yared, untuk mencemari anak-anak perempuan manusia, dan menghasilkan Nephilim (artinya "mereka yang jatuh") dalam Kejadian pasal 6. Sangat menarik untuk diperhatikan bahwa Sungai "Yordan" berasal dari akar kata yang sama; Yered yang berarti "turun, turun ke bawah atau jatuh". Yar-dane' artinya "tempat turun". Sumber air dari Sungai Yordan adalah Gunung Hermon – yang merupakan lokasi di mana para malaikat penjaga turun dari surga dan mendarat di puncak Gunung Hermon. Henokh (Ibrani: Chanok) Anak laki-laki Yared dinamakan Henokh, yang berarti mengajar, atau permulaan. Dia adalah yang pertama dari empat generasi pengajar, atau pengkhotbah. Faktanya, nubuat paling awal yang tercatat berasal dari Henokh, yang luar biasanya berbicara mengenai Kedatangan Yesus Kristus yang Kedua kalinya (meskipun itu dikutip di dalam Kitab Yudas di dalam Perjanjian Baru): Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya, "Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan." Yudas 14,15 Metusalah (Ibrani: Methushelach) Henokh adalah ayah Metusalah, yang telah kita sebutkan di atas. Banjir Nuh tidak datang dengan tiba-tiba. Itu sudah diberitakan sejak empat generasi. Suatu hal yang aneh terjadi ketika Henokh berumur 65 tahun, dari sejak waktu "dia berjalan dengan Allah," setelah dia memperanakkan Metusalah. Henokh menerima nubuat tentang Air Bah, dan diberitahu bahwa selama anaknya masih hidup, penghakiman Air Bah akan ditangguhkan. Pada tahun matinya Metusalah, air bah itu datang. Henokh memberi nama anaknya untuk menyatakan nubuat ini. Nama Metusalah berasal dari dua akar kata: muth, akar kata yang berarti "kematian"; dan shalach, yang berarti "akan membawa," atau "akan mengirim." Jadi, nama Metusalah berarti "kematiannya akan membawa." Dan sesungguhnya, dalam tahun matinya Metusalah, air bah itu datang. Metusalah berumur 187 tahun ketika dia memperanakkan Lamekh, dan masih terus hidup selama 782 tahun. Lamekh memperanakkan Nuh ketika dia berumur 182 tahun. Air Bah datang pada umur ke-600 dari hidup Nuh. 187 + 182 + 600 = 969, adalah umur Metusalah ketika dia mati. Sangat menarik bahwa kehidupan Metusalah, faktanya, adalah simbol dari belas kasihan Allah dalam menunda penghakiman Air Bah yang akan datang. Karena itu sangat tepat bahwa umur hidupnya adalah yang paling tua di dalam Alkitab, menggambarkan betapa panjang dan lebarnya belas kasihan Allah. Henokh, tentu saja, tidak pernah mati: dia dipindahkan (atau, jika Anda membebaskan istilahnya, rapture). Inilah mengapa Metusalah dapat menjadi manusia paling tua di dalam Alkitab, namun dia mati mendahului ayahnya! Lamekh (Ibrani: Lemek) Anak laki-laki Metusalah diberi nama Lamekh, akar kata yang terbukti ada sampai hari ini dalam kata bahasa Inggris 'lament' atau 'lamentation', meratap atau ratapan. Lamekh mengacu kepada keputusasaan. (Nama ini juga berhubungan dengan Lamekh dari garis keturunan Kain yang tidak sengaja membunuh anak laki-lakinya Tubal-Kain dalam kecelakaan berburu. – sumber rabbinical) Nuh (Ibrani: Noah) Lamekh, tentu saja, adalah ayah Nuh, yang berasal dari akar kata nacham, artinya untuk mendatangkan kelegaan atau penghiburan, seperti yang dijelaskan Lamekh sendiri dalam Kejadian 5:29. Gabungan Nama Sekarang kita gabungkan semuanya: Ini cukup menakjubkan: Manusia ditetapkan mati sengsara; (tapi) Tuhan yang memberkati akan turun (dan) mengajar (bahwa) kematian-Nya akan membawa (yang) putus asa (mendapatkan) istirahat (dan) penghiburan. Ini adalah Injil yang tersembunyi di dalam silsilah di Kejadian! (Anda tidak mungkin menuduh ada sekelompok rabbi Yahudi berkonspirasi untuk menyembunyikan Injil Kristus tepat di sini di dalam silsilah yang ada pada Torah mereka yang begitu dimuliakan.) Bukti Adanya Desain Dampak dari penemuan ini jauh lebih luas daripada bukti yang kelihatan pada awalnya. Ini membuktikan bahwa di dalam pasal paling awal dari Kitab Kejadian, Allah sudah terlebih dahulu meletakkan rencana penebusan-Nya bagi umat manusia yang berada dalam keadaan yang sulit. Ini adalah kisah cinta kasih, yang ditulis dengan darah Messias di tiang kayu salib yang diberdirikan di Yudea kira-kira 2000 tahun yang lalu. Alkitab adalah berita sistematis yang terintegrasi, suatu hasil dari desain supernatural. Setiap angka, setiap nama tempat, setiap detail, setiap iota dan keraia ada di situ untuk kita pelajari, kita temukan, dan untuk kita kagumi. Sungguh, Yahweh Elohim adalah Allah yang menakjubkan. Sungguh luar biasa bagaimana banyak penemuan halus yang tersembunyi di belakang detail-detail kecil dari teks. Beberapa di antaranya segera nampak dengan sedikit meneliti; beberapa lainnya bersifat lebih teknis dan membutuhkan bantuan khusus. Ini mengoyakkan anggapan banyak orang yang memandang Alkitab hanyalah catatan historis dari tradisi budaya yang sedang berevolusi, walaupun kelihatannya sangat mulia. Bukti ini menunjukkan bahwa hal ini dirancang oleh Dia yang sendirian saja tahu akhir dari sejak permulaannya, walaupun faktanya itu terdiri dari 66 kitab yang terpisah, ditulis oleh 40 penulis, dalam rentang waktu beberapa ribu tahun. Sumber: A Hidden Message: The Gospel in Genesis Meanings Of The Names In Genesis 5 Kitab Henokh - Buku untuk Generasi Akhir Zaman Keturunan Malaikat yang Jatuh Kembalinya Nephilim Sebelum Banjir Besar Eastman, Mark, and Missler, Chuck, The Creator Beyond Time and Space, The Word for Today, Costa Mesa CA, 1995. Jones, Alfred, Dictionary of Old Testament Proper Names, Kregel Publications, Grand Rapids MI, 1990. Kaplan, Rabbi Aryeh, The Living Torah, Maznaim Publishing Corporation, Jerusalem, 1981. Pink, Arthur W., Gleanings in Genesis, Moody Bible Institute, Chicago IL, 1922. Missler, Chuck, Beyond Coincidence (audio book with notes), Koinonia House, Coeur d Alene ID, 83816, 1994. Rosenbaum, M., and Silbermann, A., Pentateuch with Onkelos's Translation (into Aramaic) and Rashi s Commentary, Silbermann Family Publishers, Jerusalem, 1973. Stedman, Ray C., The Beginnings, Word Books, Waco TX, 1978.
Read more at: http://www.kitabhenokh.com/index.php/pengajaran/pengajaran-kita/item/97-pesan-tersembunyi-injil-di-dalam-kitab-kejadian
No comments:
Post a Comment