PERTANYAANNYE SKARANG ADALAH KNAPE MUSLIM HAUS DARAH ORANG KRESTEN DAN YAHUDI? KARNE YANG BISA MASUK SORGA CUMA ORANG KRESTEN N YAHUDI. N MUSLIM YANG GA MASUK SORGA YAH ALAT SETAN UNTUK MENEROR ORANG YAHUDI N KRESTEN AGAR MENGHILANGKAN IDENTITAS MREKA SUPAYA GA DIBUNUH DAN/ATAO DIANIAYA MA MUSLIM ATAS PRENTAH SETAN OLO SWT. HA...7X
Pembunuhan Anak-anak Kristen: Harga Yang Dibayar Obama Karena Memihak Jihad Persaudaraan Muslim
Di negara-negara, seperti Suriah, pemerintah mendukung pembantaian orang Kristen, para teroris yang terkait al-Qaeda). Bukti apa lagi yang dibutuhkan rakyat Amerika yang masih waras untuk mengetahui bahwa Presiden Amerika yang memiliki nama Muslim bersekongkol dengan teroris Muslim?
Siapakah yang lebih pantas menerima hukuman dari Amerika Serikat?Apakah jutaan orang Muslim karena menyingkirkan Persaudaraan Muslim (Ikhwanul Muslimin)? Atau, Persaudaraan Muslim oleh karena tabiat mereka yang suka meneror dan membunuh orang-orang Kristen, disamping melakukan kejahatan-kejahatan lainnya?
Maria-Maria yang dibunuh
Menurut tindakan-tindakan pemerintahan Obama yang sangat jelas, yang harus menerima penghukuman adalah orang-orang Mesir yang anti kepada Persaudaraan Muslim.
Pada hari Minggu yang lalu, Gereja Perawan Maria di Waraq dekat Kairo, diserang saat sedang menyelenggarakan upacara pernikahan, dan mengakibatkan 4 orang meninggal dunia dan banyak orang lainnya cedera. Menurut Dr. Hisham Abdul Hamid of forensics, dua dari korban yang meninggal dunia adalah anak-anak Kristen – dua anak perempuan, yaitu Maria Nabil Fahmy yang berusia 12 tahun karena mendapatkan lima luka tembakan di dada, dan Maria Ashraf Masih (yang berarti Kristus), yang mendapat luka tembakan di punggung dan tembus ke dada.
Harus diingat bahwa peristiwa ini – penyerangan gereja-gereja Koptik dan pembunuhan orang-orang Kristen, terutama pada hari-hari suci dan hari-hari raya – telah menjadi pemandangan yang lazim di tanah Mesir (lihatCrucified Again: Exposing Islam’s New War on Christians, terutama hal. 42-43 dan 56-62).
Demikian pula, pembunuhan anak-anak Kristen semakin biasa terjadi di Mesir. Sesungguhnya, berbarengan dengan terbunuhnya dua Maria pada hari Minggu, pada Juli lalu, seorang anak perempuan Kristen lainnya, yaitu Jessi Boulos yang berusia 10 tahun(lihat: 10-year-old Jessi Boulos) ditembak mati saat berjalan pulang dari kelas Pendalaman Alkitab.
Semua tindakan penyerangan terhadap gereja dan pembunuhan ini adalah produk langsung dari kebencian terhadap orang Kristen Mesir dalam kaitan dengan Revolusi tanggal 30 Juni, yang telah melengserkan kekuasaan Persaudaraan Muslim.
Oleh karena membutuhkan kambing hitam dalam rangka memorak-porandakan Mesir, pemimpin Persaudaraan Muslim – termasuk pemimpin tertinggi Muhammad Badie, Safwat Hegazi, dan Sheikh Al Jazeera Yusuf Qaradawi — berulangkali mengutuki kelompok minoritas Kristen negara tersebut, sehingga mengakibatkan sejumlah besar kejahatan dilakukan terhadap orang-orang Koptik.
Sebagaimana diungkapkan dalam berita utama surat kabar ternama Mesir, Tahrir News: “Kejahatan Persaudaraan Muslim di Waraq [lokasi penyerangan gereja pada hari Minggu]. Tujubelas orang Koptik dibunuh dan 85 gereja dibakar sejak pelengseran Morsi ... Orang-orang Koptik membayar harga Revolusi 30 Juni”.
Kini perhatikanlah tanggapan Amerika Serikat berkenaan dengan konflik antara Mesir dengan Persaudaraan Muslim dalam konteks bantuan Amerika Serikat.
Selama bertahun-tahun, para aktifis hal azasi manusia telah mendesak pemerintahan Obama untuk memberikan bantuan kepada Mesir sebagai penghormatan kepada hak azasi manusia seluruh orang Mesir, termasuk minoritas Kristen. Gerakan semacam itu akan secara dramatis memulihkan keterpurukan orang Koptik, oleh karena semua pemerintahan potensial Mesir (pihak berwenang), termasuk Persaudaraan Muslim yang telah dilengserkan, lebih tertarik untuk mengamankan uang daripada membunuh orang-orang Kristen.
Namun demikian, pendekatan yang dilakukan pemerintahan Obama adalah:
1) Mengabaikan penderitaan orang Kristen Mesir, dan
2) Ketika serangan-serangan itu semakin keji (dan diekspos oleh MSM), pemerintahan Obama memberikan penghukuman yang sangat ringan. (Lagipula, jika pemerintahan Obama dapat lolos dengan pendekatan mulut manis kepada rakyat Amerika – secara vokal mengutuk dan berjanji menindak Muslim Brotherhood-linked murderers of Americans in Benghazi tetapi kemudian mengabaikannya – sudah barang tentu Amerika juga tidak ragu untuk melakukan hal yang sama terhadap negara lain).
Mengenai bantuan Amerika untuk Mesir berkenaan dengan menjunjung tinggi hak azasi manusia, hal itu sama sekali tidak dipedulikan pemerintahan Obama.
Namun demikian, ketika mereka yang bertanggung-jawab atas penghancuran hampir 100 gereja Kristen (termasuk serangan teradap gereja Suci Koptik. Lihat: unprecedented attack on the holiest Coptic church ketika Morsi masih menjabat sebagai Presiden) dan para pembunuh orang-orang Koptik dan anak-anak mereka pada akhirnya digulingkan oleh rakyat Mesir dan pihak militer, barulah pemerintahan Obama memangkas ratusan juta dollar bantuan Amerika terhadap Mesir. Lihat:cuts hundreds of millions of dollars in U.S. aid to Egypt) – sehingga dengan demikian menghukum semua orang Mesir karena menggulingkan Persaudaraan Muslim dari kursi kekuasaan. (Di negara-negara, seperti Suriah, pemerintah mendukung pembantaian orang Kristen, para teroris yang terkait al-Qaeda).
Bukti apa lagi yang dibutuhkan rakyat Amerika yang masih waras untuk mengetahui bahwa Presiden Amerika yang memiliki nama Muslim bersekongkol dengan teroris Muslim?
No comments:
Post a Comment