Sumber gambar: https://seword.com/politik/amien-rais-is-back-komentari-kasus-ahok-apa-kabar-pak/
Provokator atau diprovokasi?
Chirpstory
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:50:48 WIB
Kalo menurut gue, yg jadi provokator bukan yg mukul2 polisi pake tongkat.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:52:00 WIB
Orator2 utama mereka, sejak dari siang meneriakkan yel-yel "Revolusi Sekarang Juga" dan "Turunkan Jokowi".
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:53:36 WIB
Belum lagi hinaan "Presiden Anjing", trus ada ustad yg bilang "Kami siap rusuh". Setelah teriakan2 itu, massa makin beringas.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:55:13 WIB
Berkali-kali, orator menuntut petugas utk membuka barikade, mereka ingin mendatangi Jokowi saat itu juga. Massa teriak setuju.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:56:24 WIB
Apalagi setelah dpt kabar kalo JK bilang akan memproses Ahok paling cepat seminggu dr kemarin. Massa dibakar kembali oleh orator.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:59:23 WIB
Orator2 itu juga bilang kalo ga akan mundur atau pulang sebelum Ahok ditangkap saat itu juga. Massa teriak setuju.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:00:45 WIB
Sebenarnya agak kontradiktif, orator membakar massa untuk revolusi sekarang juga tapi petugas dr FPI menahan agar tidak vandal.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:02:20 WIB
Sayang, gue ga apal nama2 yang orasi. Tapi yg jelas ada Rizieq, Dhani, Fahira dan Ratna Sarumpaet.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:03:51 WIB
Nama2 yang barusan gue sebut, orasi sebelum maghrib. Yang super kompor, ustad2 yang orasi setelah maghrib. Gue ga tau namanya.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:05:33 WIB
Massa yang mukulin polisi pake tongkat, posisi mereka sama persis dg yg pertama bakar ban (sore sblm maghrib). Kayaknya dr kelompok yg sama.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:06:20 WIB
Massa yang lemparin botol ke arah polisi, juga berada di titik yg sama.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:07:29 WIB
Sebelum adegan bakar ban, gue sempat berdiri di situ. Di antara kelompok yg nantinya akan mulai rusuh.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:10:17 WIB
Gesture mereka sejak awal, selalu menghadap ke polisi. Padahal, yg orasi ada di sebelah kanan mereka. Jadi, seolah siap konfrontasi.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:12:30 WIB
"Kenapa yg mukul polisi bajunya ga kayak yg demo lain?" Karena dr awal emang banyak yg ga pake baju putih. Atau bersorban/ berkupluk putih.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:15:04 WIB
Jadi ya, buat yg mantau demo kemarin dr sosmed atau tv doang, orator2 di podium utama materi orasinya udah provokatif sejak awal.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:16:11 WIB
Kecil kemungkinan kalo ada provokator yang disusupkan sejak selepas maghrib. Wong emang kompor banget si oratornya.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:18:18 WIB
Teori gue knp baru abis maghrib, massa baru beringas: krn capek udh seharian, orator "bakar" terus, eh mlm dpt kabar Ahok blm bs ditangkap
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:20:05 WIB
Akhirnya mereka memaksakan diri agar polisi buka barikade dg pukul pake tongkat. Polisi nembak gas air mata. Massa yg militan makin marah.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:21:41 WIB
Karena ada respon dr petugas, massa yg lain seolah dpt legitimasi bahwa tindakan mereka adalah perjuangan. Akhirnya nyebar kemana-mana.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:24:11 WIB
Oya satu hal, tidak sekalipun gue denger orator mendiskreditkan etnis Cina dlm orasinya. Provokasi mereka: turunkan jokowi atau tangkap ahok
-
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:29:08 WIB
Nanti agak siang, gue upload versi foto2. Tapi sampe momen dilempari gas air mata dong. Pas kerusuhan melebar, gue udah di rumah.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:31:35 WIB
Oya, dr sblm maghrib beberapa demonstran udah siap dg kemungkinan pelemparan gas air mata, krn udah byk yg ngoles pasta gigi di deket mata.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:32:56 WIB
Anyway, do you can guess who the one who said "Presiden Anjing" ?
It was Ahmad Dhani.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:45:43 WIB
Polisi udah liat dan denger sendiri kok kemarin :) twitter.com/twittibeth/sta…
-
sumber: https://chirpstory.com/li/335111
- IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:50:48 WIB
Kalo menurut gue, yg jadi provokator bukan yg mukul2 polisi pake tongkat. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:52:00 WIB
Orator2 utama mereka, sejak dari siang meneriakkan yel-yel "Revolusi Sekarang Juga" dan "Turunkan Jokowi". - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:53:36 WIB
Belum lagi hinaan "Presiden Anjing", trus ada ustad yg bilang "Kami siap rusuh". Setelah teriakan2 itu, massa makin beringas. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:55:13 WIB
Berkali-kali, orator menuntut petugas utk membuka barikade, mereka ingin mendatangi Jokowi saat itu juga. Massa teriak setuju. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:56:24 WIB
Apalagi setelah dpt kabar kalo JK bilang akan memproses Ahok paling cepat seminggu dr kemarin. Massa dibakar kembali oleh orator. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:59:23 WIB
Orator2 itu juga bilang kalo ga akan mundur atau pulang sebelum Ahok ditangkap saat itu juga. Massa teriak setuju. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:00:45 WIB
Sebenarnya agak kontradiktif, orator membakar massa untuk revolusi sekarang juga tapi petugas dr FPI menahan agar tidak vandal. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:02:20 WIB
Sayang, gue ga apal nama2 yang orasi. Tapi yg jelas ada Rizieq, Dhani, Fahira dan Ratna Sarumpaet. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:03:51 WIB
Nama2 yang barusan gue sebut, orasi sebelum maghrib. Yang super kompor, ustad2 yang orasi setelah maghrib. Gue ga tau namanya. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:05:33 WIB
Massa yang mukulin polisi pake tongkat, posisi mereka sama persis dg yg pertama bakar ban (sore sblm maghrib). Kayaknya dr kelompok yg sama. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:06:20 WIB
Massa yang lemparin botol ke arah polisi, juga berada di titik yg sama. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:07:29 WIB
Sebelum adegan bakar ban, gue sempat berdiri di situ. Di antara kelompok yg nantinya akan mulai rusuh. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:10:17 WIB
Gesture mereka sejak awal, selalu menghadap ke polisi. Padahal, yg orasi ada di sebelah kanan mereka. Jadi, seolah siap konfrontasi. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:12:30 WIB
"Kenapa yg mukul polisi bajunya ga kayak yg demo lain?" Karena dr awal emang banyak yg ga pake baju putih. Atau bersorban/ berkupluk putih. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:15:04 WIB
Jadi ya, buat yg mantau demo kemarin dr sosmed atau tv doang, orator2 di podium utama materi orasinya udah provokatif sejak awal. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:16:11 WIB
Kecil kemungkinan kalo ada provokator yang disusupkan sejak selepas maghrib. Wong emang kompor banget si oratornya. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:18:18 WIB
Teori gue knp baru abis maghrib, massa baru beringas: krn capek udh seharian, orator "bakar" terus, eh mlm dpt kabar Ahok blm bs ditangkap - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:20:05 WIB
Akhirnya mereka memaksakan diri agar polisi buka barikade dg pukul pake tongkat. Polisi nembak gas air mata. Massa yg militan makin marah. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:21:41 WIB
Karena ada respon dr petugas, massa yg lain seolah dpt legitimasi bahwa tindakan mereka adalah perjuangan. Akhirnya nyebar kemana-mana. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:24:11 WIB
Oya satu hal, tidak sekalipun gue denger orator mendiskreditkan etnis Cina dlm orasinya. Provokasi mereka: turunkan jokowi atau tangkap ahok - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:29:08 WIB
Nanti agak siang, gue upload versi foto2. Tapi sampe momen dilempari gas air mata dong. Pas kerusuhan melebar, gue udah di rumah. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:31:35 WIB
Oya, dr sblm maghrib beberapa demonstran udah siap dg kemungkinan pelemparan gas air mata, krn udah byk yg ngoles pasta gigi di deket mata. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:32:56 WIB
Anyway, do you can guess who the one who said "Presiden Anjing" ? It was Ahmad Dhani. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:45:43 WIB
Polisi udah liat dan denger sendiri kok kemarin :) twitter.com/twittibeth/sta…
- sumber: https://chirpstory.com/li/335111
AKSI DEMO 4 NOVEMBER 2016 DALAM GAMBAR BY @piokharisma
Chirpified
Chirpstory
- IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:18:45 WIB
Sebagian besar berjalan menuju ke arah Istana, tp banyak juga yg mau pulang. pic.twitter.com/HuTkypkz7g - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:19:57 WIB
Btw, kalo @unilubis bilang demo siang adalah festive dan gembira, gue setuju. Memang gitu awalnya. pic.twitter.com/xuvYVUPmkY - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:28:25 WIB
Ingat gue cerita soal Majelis yg anggotanya narik org yang teriak "Bunuh Ahok"?. Ini mereka. Salut gue sama majelis ini. pic.twitter.com/LImc7k2nxG - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:30:41 WIB
Ada penjual ketupat sayur yang membagikan gratis dagangannya. Bapak yang baik. pic.twitter.com/2dd2NjZOm2 - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:49:11 WIB
Miss You Know Who doing her speech. No, not speech. She is reading her letter to Mr. President. pic.twitter.com/ToWZauEWzE - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:51:19 WIB
Nah di titik ini bentrokan pertama terjadi. Pembakaran ban juga di sini. Liat 2 orang dg bendera itu? Tdk pake baju putih. pic.twitter.com/BBZddAEThP - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:56:28 WIB
Saat maghrib, sepertinya demo akan berakhir. Tenang. Tidak ada toa-toa yg menyalak galak. pic.twitter.com/txacqdQsAh
- IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 13:06:12 WIB
Ada yg provokatif, ditangkap, trus dibawa masuk ke mobil kotak itu. Massa makin berisik. pic.twitter.com/5UWWRqcV09 - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 13:08:40 WIB
2 org petugas FPI yang bertugas dg sangat baik. Mereka kefoto karena yg jaraknya cukup dekat dg saya hanya mereka. pic.twitter.com/nLpZvdx5wp - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 13:10:09 WIB
Karena tampak semua terkendali, selesai motret ini saya berniat pulang. Tapi.... pic.twitter.com/WP31rSWrtS - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 13:18:27 WIB
Saat sudah menjauh, tiba2 terdengar suara letusan berkali-kali. Saya balik lagi dan udah pada semburat. pic.twitter.com/bYdbFUw1y2 - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 13:19:51 WIB
Banyak yg berusaha melarikan diri. Mencoba membengkokkan pagar besi tebal Monas. Gas air mata berhamburan. pic.twitter.com/rrdq8Q1lda - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 13:21:39 WIB
Dan ini adalah foto terakhir kemarin, saya jepret tanpa liat viewfinder. Mata perih kena gas air mata. Saya ikut lari. pic.twitter.com/jk81rVPWdR
sumber: https://chirpstory.com/li/335134
Live report @piokharisma Demo 4 Nov. Nilai sendiri ada muatan politik atau tidak.
Add to Favorite
0
Add to Favorite
0
Chirpstory
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 15:57:09 WIB
Di kelompok Majelis ini, ada yg mau colongan orasi sambil teriak "Bunuh Ahok", langsung ditarik keluar sama anggota Majelis. Goks. pic.twitter.com/k25AT1zyi1
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 15:59:32 WIB
Gue mau live report on air di U FM soal apa yg gue liat di lokasi demo hari ini :))))
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 16:57:30 WIB
Di podium utama, yg posisinya dekat istana, seorang orator berteriak "Presiden Anjing !" dan polisi atau tentara, diam saja. Nice.
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 17:42:02 WIB
Beberapa yg orator di podium utama, ngajak utk revolusi. Malah ada yg eksplisit ngajak lengserin presiden. Goks. #4Nov
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 18:15:25 WIB
Beberapa bagian taman kota kembali terinjak2 tanpa bisa dicegah. Massa terlalu banyak. #4Nov
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 18:16:33 WIB
Beberapa orator mengajak untuk menginap sampai Ahok dipenjarakan. Kalo tidak, Presiden akan dilengserkan. #4Nov
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 18:17:07 WIB
Beberapa kali ada juga ajakan utk melakukan revolusi. #4Nov
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 18:18:03 WIB
Sekarang, podium utama sudah tidak ada yg orasi. Sebagian demonstran sholat, sebagian pulang. #4Nov
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 18:19:28 WIB
Tadi ada bbrp demonstran yang manjat pohon, diteriakin demonstran lain untuk turun "woy turun, itu tanaman, nanti rusak !". #4nov
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 18:21:13 WIB
Konsentrasi massa paling banyak ada di Merdeka Barat. Penuh sesak. Ada yg ga kuat, mau balik arah, malah bikin macet. #4nov
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 18:52:27 WIB
Tidak ada tanda2 demo akan segera berakhir. Orator sedang membakar demonstran kembali. Teriakan2 "Ayo revolusi sekarang juga" makin keras.
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 19:00:40 WIB
Mulai rusuh di deket tempat orang tadi bakar ban. #4Nov
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 19:12:42 WIB
Terkendali. Polisi Huru Hara yg tadi sempet bersiap, sudah duduk2 lagi. #4Nov
-
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 19:29:01 WIB
Pulang aja. Lewat bagian dalam Monas yang sekarang udah bersih tertata. Ga ada PKL liar kayak dulu. #4nov
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 20:01:55 WIB
Pertama kalinya gue ngerasain perihnya mata karena gas air mata. #4nov
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 20:34:47 WIB
Banyak yg neriakin biar nahan diri, tp emang katro aja yg mukul2 polisi itu. twitter.com/iwn_beat/statu…
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 20:53:46 WIB
Ambulance Pemda DKI (yg jumlahnya diperbanyak oleh Ahok) aktif mengangkut korban gas air mata dr pihak pendemo dirinya. #4nov
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 21:04:34 WIB
Sebagian demonstran bubar setelah gas air mata ditembakkan berkali-kali. #4nov
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 21:05:42 WIB
Untung sempet motret pas ada gas air mata ke arah gue. Motretnya udah ga pake liat viewfinder. Mata kepejam, perih. Ntar gue share. #4nov
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 21:14:32 WIB
Tadi banyak petugas FPI yg justru menghalau massa yang mau rusuh. I know you wont believe it, but it's true. #4nov
-
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 21:42:24 WIB
Tadi, hampir semua orator jadi kompor semua. Yel-yel "Revolusi Sekarang Juga" dan "Turunkan Jokowi" diteriakkan berkali2. twitter.com/kemalarsjad/st…
-
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 22:36:21 WIB
Tadi para orator berkali2 menyerukan utk Revolusi dan Turunkan Jokowi. Mereka provokator sebenarnya. twitter.com/mrshananto/sta…
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 22:37:35 WIB
Habib2 dan semua yg orator di atas mobil dan meneriakkan "Revolusi Sekarang Juga" dan "Turunkan Jokowi" mau bertanggung jawab? Pasti enggak.
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 22:45:51 WIB
Sedihnya ya Tuhan. Gue denger sendiri orator2 memprovokasi massa segitunya. :(( twitter.com/Kowak7/status/…
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 22:59:12 WIB
Tiba2 merasa merinding ketakutan sendiri, membayangkan jadi etnis cina dan tinggal di Jakut. Pasti ini saat yg menegangkan banget. :(((
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 23:00:13 WIB
Kalian yang sok-sok pembela agama tapi meneror saudara sebangsa sendiri, kalian JAHAT. SUPER JAHAT.
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 23:07:30 WIB
Gue tahu skrg kenapa hari ini ga jadi hujan. Pake pawang soalnya. Nih buktinya. pic.twitter.com/03W7jrMq2g
-
IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 23:22:08 WIB
@Bijiganja @DivHumasPolri @arrahmah bohong lah. Ga ada peluru, cuma semacam petasan dan gas air mata doang. Gue tadi di sana soalnya.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:50:48 WIB
Kalo menurut gue, yg jadi provokator bukan yg mukul2 polisi pake tongkat.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:52:00 WIB
Orator2 utama mereka, sejak dari siang meneriakkan yel-yel "Revolusi Sekarang Juga" dan "Turunkan Jokowi".
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:53:36 WIB
Belum lagi hinaan "Presiden Anjing", trus ada ustad yg bilang "Kami siap rusuh". Setelah teriakan2 itu, massa makin beringas.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:55:13 WIB
Berkali-kali, orator menuntut petugas utk membuka barikade, mereka ingin mendatangi Jokowi saat itu juga. Massa teriak setuju.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:56:24 WIB
Apalagi setelah dpt kabar kalo JK bilang akan memproses Ahok paling cepat seminggu dr kemarin. Massa dibakar kembali oleh orator.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:59:23 WIB
Orator2 itu juga bilang kalo ga akan mundur atau pulang sebelum Ahok ditangkap saat itu juga. Massa teriak setuju.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:00:45 WIB
Sebenarnya agak kontradiktif, orator membakar massa untuk revolusi sekarang juga tapi petugas dr FPI menahan agar tidak vandal.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:02:20 WIB
Sayang, gue ga apal nama2 yang orasi. Tapi yg jelas ada Rizieq, Dhani, Fahira dan Ratna Sarumpaet.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:03:51 WIB
Nama2 yang barusan gue sebut, orasi sebelum maghrib. Yang super kompor, ustad2 yang orasi setelah maghrib. Gue ga tau namanya.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:05:33 WIB
Massa yang mukulin polisi pake tongkat, posisi mereka sama persis dg yg pertama bakar ban (sore sblm maghrib). Kayaknya dr kelompok yg sama.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:06:20 WIB
Massa yang lemparin botol ke arah polisi, juga berada di titik yg sama.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:07:29 WIB
Sebelum adegan bakar ban, gue sempat berdiri di situ. Di antara kelompok yg nantinya akan mulai rusuh.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:10:17 WIB
Gesture mereka sejak awal, selalu menghadap ke polisi. Padahal, yg orasi ada di sebelah kanan mereka. Jadi, seolah siap konfrontasi.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:12:30 WIB
"Kenapa yg mukul polisi bajunya ga kayak yg demo lain?" Karena dr awal emang banyak yg ga pake baju putih. Atau bersorban/ berkupluk putih.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:15:04 WIB
Jadi ya, buat yg mantau demo kemarin dr sosmed atau tv doang, orator2 di podium utama materi orasinya udah provokatif sejak awal.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:16:11 WIB
Kecil kemungkinan kalo ada provokator yang disusupkan sejak selepas maghrib. Wong emang kompor banget si oratornya.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:18:18 WIB
Teori gue knp baru abis maghrib, massa baru beringas: krn capek udh seharian, orator "bakar" terus, eh mlm dpt kabar Ahok blm bs ditangkap
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:20:05 WIB
Akhirnya mereka memaksakan diri agar polisi buka barikade dg pukul pake tongkat. Polisi nembak gas air mata. Massa yg militan makin marah.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:21:41 WIB
Karena ada respon dr petugas, massa yg lain seolah dpt legitimasi bahwa tindakan mereka adalah perjuangan. Akhirnya nyebar kemana-mana.
-
sumber: https://chirpstory.com/li/335117
- IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 15:57:09 WIB
Di kelompok Majelis ini, ada yg mau colongan orasi sambil teriak "Bunuh Ahok", langsung ditarik keluar sama anggota Majelis. Goks. pic.twitter.com/k25AT1zyi1 - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 15:59:32 WIB
Gue mau live report on air di U FM soal apa yg gue liat di lokasi demo hari ini :)))) - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 16:57:30 WIB
Di podium utama, yg posisinya dekat istana, seorang orator berteriak "Presiden Anjing !" dan polisi atau tentara, diam saja. Nice. - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 17:42:02 WIB
Beberapa yg orator di podium utama, ngajak utk revolusi. Malah ada yg eksplisit ngajak lengserin presiden. Goks. #4Nov - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 18:15:25 WIB
Beberapa bagian taman kota kembali terinjak2 tanpa bisa dicegah. Massa terlalu banyak. #4Nov - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 18:16:33 WIB
Beberapa orator mengajak untuk menginap sampai Ahok dipenjarakan. Kalo tidak, Presiden akan dilengserkan. #4Nov - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 18:17:07 WIB
Beberapa kali ada juga ajakan utk melakukan revolusi. #4Nov - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 18:18:03 WIB
Sekarang, podium utama sudah tidak ada yg orasi. Sebagian demonstran sholat, sebagian pulang. #4Nov - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 18:19:28 WIB
Tadi ada bbrp demonstran yang manjat pohon, diteriakin demonstran lain untuk turun "woy turun, itu tanaman, nanti rusak !". #4nov - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 18:21:13 WIB
Konsentrasi massa paling banyak ada di Merdeka Barat. Penuh sesak. Ada yg ga kuat, mau balik arah, malah bikin macet. #4nov - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 18:52:27 WIB
Tidak ada tanda2 demo akan segera berakhir. Orator sedang membakar demonstran kembali. Teriakan2 "Ayo revolusi sekarang juga" makin keras. - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 19:00:40 WIB
Mulai rusuh di deket tempat orang tadi bakar ban. #4Nov - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 19:12:42 WIB
Terkendali. Polisi Huru Hara yg tadi sempet bersiap, sudah duduk2 lagi. #4Nov - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 19:29:01 WIB
Pulang aja. Lewat bagian dalam Monas yang sekarang udah bersih tertata. Ga ada PKL liar kayak dulu. #4nov - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 20:01:55 WIB
Pertama kalinya gue ngerasain perihnya mata karena gas air mata. #4nov - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 20:34:47 WIB
Banyak yg neriakin biar nahan diri, tp emang katro aja yg mukul2 polisi itu. twitter.com/iwn_beat/statu… - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 20:53:46 WIB
Ambulance Pemda DKI (yg jumlahnya diperbanyak oleh Ahok) aktif mengangkut korban gas air mata dr pihak pendemo dirinya. #4nov - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 21:04:34 WIB
Sebagian demonstran bubar setelah gas air mata ditembakkan berkali-kali. #4nov - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 21:05:42 WIB
Untung sempet motret pas ada gas air mata ke arah gue. Motretnya udah ga pake liat viewfinder. Mata kepejam, perih. Ntar gue share. #4nov - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 21:14:32 WIB
Tadi banyak petugas FPI yg justru menghalau massa yang mau rusuh. I know you wont believe it, but it's true. #4nov - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 21:42:24 WIB
Tadi, hampir semua orator jadi kompor semua. Yel-yel "Revolusi Sekarang Juga" dan "Turunkan Jokowi" diteriakkan berkali2. twitter.com/kemalarsjad/st… - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 22:36:21 WIB
Tadi para orator berkali2 menyerukan utk Revolusi dan Turunkan Jokowi. Mereka provokator sebenarnya. twitter.com/mrshananto/sta…
- IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 22:37:35 WIB
Habib2 dan semua yg orator di atas mobil dan meneriakkan "Revolusi Sekarang Juga" dan "Turunkan Jokowi" mau bertanggung jawab? Pasti enggak. - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 22:45:51 WIB
Sedihnya ya Tuhan. Gue denger sendiri orator2 memprovokasi massa segitunya. :(( twitter.com/Kowak7/status/… - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 22:59:12 WIB
Tiba2 merasa merinding ketakutan sendiri, membayangkan jadi etnis cina dan tinggal di Jakut. Pasti ini saat yg menegangkan banget. :((( - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 23:00:13 WIB
Kalian yang sok-sok pembela agama tapi meneror saudara sebangsa sendiri, kalian JAHAT. SUPER JAHAT. - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 23:07:30 WIB
Gue tahu skrg kenapa hari ini ga jadi hujan. Pake pawang soalnya. Nih buktinya. pic.twitter.com/03W7jrMq2g - IG: piokharisma @piokharisma04/11/2016 23:22:08 WIB
@Bijiganja @DivHumasPolri @arrahmah bohong lah. Ga ada peluru, cuma semacam petasan dan gas air mata doang. Gue tadi di sana soalnya. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:50:48 WIB
Kalo menurut gue, yg jadi provokator bukan yg mukul2 polisi pake tongkat. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:52:00 WIB
Orator2 utama mereka, sejak dari siang meneriakkan yel-yel "Revolusi Sekarang Juga" dan "Turunkan Jokowi". - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:53:36 WIB
Belum lagi hinaan "Presiden Anjing", trus ada ustad yg bilang "Kami siap rusuh". Setelah teriakan2 itu, massa makin beringas. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:55:13 WIB
Berkali-kali, orator menuntut petugas utk membuka barikade, mereka ingin mendatangi Jokowi saat itu juga. Massa teriak setuju. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:56:24 WIB
Apalagi setelah dpt kabar kalo JK bilang akan memproses Ahok paling cepat seminggu dr kemarin. Massa dibakar kembali oleh orator. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 07:59:23 WIB
Orator2 itu juga bilang kalo ga akan mundur atau pulang sebelum Ahok ditangkap saat itu juga. Massa teriak setuju. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:00:45 WIB
Sebenarnya agak kontradiktif, orator membakar massa untuk revolusi sekarang juga tapi petugas dr FPI menahan agar tidak vandal. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:02:20 WIB
Sayang, gue ga apal nama2 yang orasi. Tapi yg jelas ada Rizieq, Dhani, Fahira dan Ratna Sarumpaet. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:03:51 WIB
Nama2 yang barusan gue sebut, orasi sebelum maghrib. Yang super kompor, ustad2 yang orasi setelah maghrib. Gue ga tau namanya. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:05:33 WIB
Massa yang mukulin polisi pake tongkat, posisi mereka sama persis dg yg pertama bakar ban (sore sblm maghrib). Kayaknya dr kelompok yg sama. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:06:20 WIB
Massa yang lemparin botol ke arah polisi, juga berada di titik yg sama. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:07:29 WIB
Sebelum adegan bakar ban, gue sempat berdiri di situ. Di antara kelompok yg nantinya akan mulai rusuh. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:10:17 WIB
Gesture mereka sejak awal, selalu menghadap ke polisi. Padahal, yg orasi ada di sebelah kanan mereka. Jadi, seolah siap konfrontasi. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:12:30 WIB
"Kenapa yg mukul polisi bajunya ga kayak yg demo lain?" Karena dr awal emang banyak yg ga pake baju putih. Atau bersorban/ berkupluk putih. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:15:04 WIB
Jadi ya, buat yg mantau demo kemarin dr sosmed atau tv doang, orator2 di podium utama materi orasinya udah provokatif sejak awal. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:16:11 WIB
Kecil kemungkinan kalo ada provokator yang disusupkan sejak selepas maghrib. Wong emang kompor banget si oratornya. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:18:18 WIB
Teori gue knp baru abis maghrib, massa baru beringas: krn capek udh seharian, orator "bakar" terus, eh mlm dpt kabar Ahok blm bs ditangkap - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:20:05 WIB
Akhirnya mereka memaksakan diri agar polisi buka barikade dg pukul pake tongkat. Polisi nembak gas air mata. Massa yg militan makin marah. - IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:21:41 WIB
Karena ada respon dr petugas, massa yg lain seolah dpt legitimasi bahwa tindakan mereka adalah perjuangan. Akhirnya nyebar kemana-mana. - sumber: https://chirpstory.com/li/335117
-
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:24:11 WIB
Oya satu hal, tidak sekalipun gue denger orator mendiskreditkan etnis Cina dlm orasinya. Provokasi mereka: turunkan jokowi atau tangkap ahok
-
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:31:35 WIB
Oya, dr sblm maghrib beberapa demonstran udah siap dg kemungkinan pelemparan gas air mata, krn udah byk yg ngoles pasta gigi di deket mata.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:32:56 WIB
Anyway, do you can guess who the one who said "Presiden Anjing" ?
It was Ahmad Dhani.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:18:45 WIB
Sebagian besar berjalan menuju ke arah Istana, tp banyak juga yg mau pulang. pic.twitter.com/HuTkypkz7g
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:19:57 WIB
Btw, kalo @unilubis bilang demo siang adalah festive dan gembira, gue setuju. Memang gitu awalnya. pic.twitter.com/xuvYVUPmkY
-
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:28:25 WIB
Ingat gue cerita soal Majelis yg anggotanya narik org yang teriak "Bunuh Ahok"?. Ini mereka. Salut gue sama majelis ini. pic.twitter.com/LImc7k2nxG
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:29:32 WIB
Majelis itu tidak ikut sampe malam, selesai orasi bentar, ulamanya ngajak pulang dan mereka pulang.
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:30:41 WIB
Ada penjual ketupat sayur yang membagikan gratis dagangannya. Bapak yang baik. pic.twitter.com/2dd2NjZOm2
-
-
-
-
-
-
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:49:11 WIB
Miss You Know Who doing her speech. No, not speech. She is reading her letter to Mr. President. pic.twitter.com/ToWZauEWzE
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:51:19 WIB
Nah di titik ini bentrokan pertama terjadi. Pembakaran ban juga di sini. Liat 2 orang dg bendera itu? Tdk pake baju putih. pic.twitter.com/BBZddAEThP
-
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:56:28 WIB
Saat maghrib, sepertinya demo akan berakhir. Tenang. Tidak ada toa-toa yg menyalak galak. pic.twitter.com/txacqdQsAh
-
-
-
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 13:06:12 WIB
Ada yg provokatif, ditangkap, trus dibawa masuk ke mobil kotak itu. Massa makin berisik. pic.twitter.com/5UWWRqcV09
-
-
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 13:08:40 WIB
2 org petugas FPI yang bertugas dg sangat baik. Mereka kefoto karena yg jaraknya cukup dekat dg saya hanya mereka. pic.twitter.com/nLpZvdx5wp
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 13:10:09 WIB
Karena tampak semua terkendali, selesai motret ini saya berniat pulang. Tapi.... pic.twitter.com/WP31rSWrtS
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 13:18:27 WIB
Saat sudah menjauh, tiba2 terdengar suara letusan berkali-kali. Saya balik lagi dan udah pada semburat. pic.twitter.com/bYdbFUw1y2
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 13:19:51 WIB
Banyak yg berusaha melarikan diri. Mencoba membengkokkan pagar besi tebal Monas. Gas air mata berhamburan. pic.twitter.com/rrdq8Q1lda
-
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 13:21:39 WIB
Dan ini adalah foto terakhir kemarin, saya jepret tanpa liat viewfinder. Mata perih kena gas air mata. Saya ikut lari. pic.twitter.com/jk81rVPWdR
-
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:24:11 WIB
Oya satu hal, tidak sekalipun gue denger orator mendiskreditkan etnis Cina dlm orasinya. Provokasi mereka: turunkan jokowi atau tangkap ahok
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:31:35 WIB
Oya, dr sblm maghrib beberapa demonstran udah siap dg kemungkinan pelemparan gas air mata, krn udah byk yg ngoles pasta gigi di deket mata.
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 08:32:56 WIB
Anyway, do you can guess who the one who said "Presiden Anjing" ?
It was Ahmad Dhani.
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:18:45 WIB
Sebagian besar berjalan menuju ke arah Istana, tp banyak juga yg mau pulang. pic.twitter.com/HuTkypkz7g
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:19:57 WIB
Btw, kalo @unilubis bilang demo siang adalah festive dan gembira, gue setuju. Memang gitu awalnya. pic.twitter.com/xuvYVUPmkY
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:28:25 WIB
Ingat gue cerita soal Majelis yg anggotanya narik org yang teriak "Bunuh Ahok"?. Ini mereka. Salut gue sama majelis ini. pic.twitter.com/LImc7k2nxG
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:29:32 WIB
Majelis itu tidak ikut sampe malam, selesai orasi bentar, ulamanya ngajak pulang dan mereka pulang.
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:30:41 WIB
Ada penjual ketupat sayur yang membagikan gratis dagangannya. Bapak yang baik. pic.twitter.com/2dd2NjZOm2
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:49:11 WIB
Miss You Know Who doing her speech. No, not speech. She is reading her letter to Mr. President. pic.twitter.com/ToWZauEWzE
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:51:19 WIB
Nah di titik ini bentrokan pertama terjadi. Pembakaran ban juga di sini. Liat 2 orang dg bendera itu? Tdk pake baju putih. pic.twitter.com/BBZddAEThP
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 12:56:28 WIB
Saat maghrib, sepertinya demo akan berakhir. Tenang. Tidak ada toa-toa yg menyalak galak. pic.twitter.com/txacqdQsAh
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 13:06:12 WIB
Ada yg provokatif, ditangkap, trus dibawa masuk ke mobil kotak itu. Massa makin berisik. pic.twitter.com/5UWWRqcV09
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 13:08:40 WIB
2 org petugas FPI yang bertugas dg sangat baik. Mereka kefoto karena yg jaraknya cukup dekat dg saya hanya mereka. pic.twitter.com/nLpZvdx5wp
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 13:10:09 WIB
Karena tampak semua terkendali, selesai motret ini saya berniat pulang. Tapi.... pic.twitter.com/WP31rSWrtS
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 13:18:27 WIB
Saat sudah menjauh, tiba2 terdengar suara letusan berkali-kali. Saya balik lagi dan udah pada semburat. pic.twitter.com/bYdbFUw1y2
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 13:19:51 WIB
Banyak yg berusaha melarikan diri. Mencoba membengkokkan pagar besi tebal Monas. Gas air mata berhamburan. pic.twitter.com/rrdq8Q1lda
IG: piokharisma @piokharisma05/11/2016 13:21:39 WIB
Dan ini adalah foto terakhir kemarin, saya jepret tanpa liat viewfinder. Mata perih kena gas air mata. Saya ikut lari. pic.twitter.com/jk81rVPWdR
Terjawab Sudah, Kapolda Metro Jaya Bongkar Rahasia Aksi Aktivis Makar. Ternyata.....!
Infoteratas.com -
Artikel ini sudah terbit pada Tempo
LAPORAN UTAMA
SENIN, 12 DESEMBER 2016
Sudah Ada Permufakatan untuk Makar
BEBERAPA jam menjelang Aksi Bela Islam III pada 2 Desember lalu, Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya mencokok sebelas aktivis dengan tuduhan makar. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan ada sejumlah orang yang mendompleng unjuk rasa dengan tujuan menggulingkan pemerintah. "Pilihannya, kalau tidak diambil, akan terjadi pengerahan massa untuk menduduki DPR dan memaksa sidang istimewa untuk menurunkan Presiden," kata Iriawan.
Mereka yang ditangkap antara lain politikus Partai Gerindra, Eko Suryo Santjojo; Rachmawati Soekarnoputri; mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zen; Brigadir Jenderal Purnawirawan Adityawarman Thaha; aktivis Solidaritas Sahabat Cendana, Firza Husein; aktivis buruh Alvin Indra Al Fariz; Ratna Sarumpaet; Ahmad Dhani (politikus pendatang baru) dan Sri Bintang Pamungkas. Satu aktivis lain, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Hatta Taliwang, diciduk di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis pekan lalu. Meski menuai banyak protes, Iriawan berkukuh keputusannya tepat dan didasari bukti valid. "Sudah ada permufakatan untuk makar," ujar pria 54 tahun itu.
Sejak menjabat Kepala Polda Metro Jaya pada 16 September lalu, Iriawan mendapat pekerjaan rumah tak ringan untuk mengamankan Aksi Bela Islam. Aksi ini adalah rangkaian demonstrasi berkaitan dengan kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama, yang diawali dengan demo 14 Oktober lalu di Balai Kota Jakarta. Iriawan bisa bernapas lega setelah demonstrasi 2 Desember berjalan damai.
Pada Rabu pekan lalu, Iriawan menerima wartawan Tempo Arif Zulkifli, Setri Yasra, Sunudyantoro, Reza Maulana, Syailendra Persada, dan Raymundus Rikang serta fotografer M. Iqbal Ichsan untuk wawancara khusus.
Selama hampir dua jam, diselingi menyantap nasi Padang bungkus, mantan Kepala Polda Jawa Barat itu meladeni pertanyaan Tempo dengan diiringi gelak tawa. Ia menjelaskan pelbagai isu, dari evaluasi demonstrasi, sumber pendanaan unjuk rasa, hingga pesan Presiden Joko Widodo kepadanya.
Demonstrasi 2 Desember berjalan damai. Apa kuncinya?
Ada langkah-langkah preemptive berupa penyamaan persepsi dengan tokoh-tokoh yang turun. Temanya zikir dan doa. Tidak boleh melenceng dari itu. Sebelumnya, ada banyak pertemuan yang dilakukan Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian dengan para tokoh. Saya jaga jarak karena, pada aksi 4 November, saya setengah dikibulin oleh pemimpin unjuk rasa. Mereka pun tahu saya marah.
Dibohongi seperti apa?
Mereka bilang tak ada kekerasan. Pada 26 Oktober, saya mendatangi silaturahmi FPI (Front Pembela Islam) di kediaman Rizieq (Shihab) di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Rizieq membantah informasi intelijen bahwa akan ada kekerasan dan meyakinkan aksi 4 November berjalan damai. Ia berjanji akan bertanggung jawab apabila terjadi kekacauan. Mereka juga berjanji anggota laskarnya akan menindak provokator di aksi itu. Saya pegang janji tersebut. Kami berpikir mereka tidak akan melakukan kekerasan. Buktinya, terjadi chaos. Padahal petugas hanya bertahan. Saat bentrokan, di barisan depan adalah massa Himpunan Mahasiswa Islam. Jumlahnya cuma sekitar seratus. Kalau laskar FPI mau mencegah, pasti selesai.
Demonstran beralasan sakit hati karena tidak diterima Presiden Joko Widodo?
Saat pertemuan di Megamendung, Rizieq bilang bisa ditemui Wakil Presiden Jusuf Kalla atau Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto bila tak diterima Presiden. Hal yang sama dia sampaikan kepada Kapolri. Bahkan, jika misalnya Presiden memutuskan melindungi Ahok, Rizieq berjanji akan menyampaikan itu ke pengunjuk rasa, tanpa marah dan chaos. Yang terjadi, dia berteriak-teriak, "Buka pintu Istana," dan massa terprovokasi. Ada rekamannya.
Benarkah ada skenario memancing kerusuhan setelah unjuk rasa 4 November?
Ada embrio mengulang kerusuhan 1998, dilakukan pendompleng. Makanya kami antisipasi dengan menempatkan pasukan di tempat-tempat yang rawan penjarahan, pencurian, dan perusakan. Kami sudah tahu Muara Karang, Jakarta Utara, akan dihantam. Di Penjaringan ada penjarahan, kapolseknya telat menggeser pasukannya.
Siapa pendompleng itu?
Kami belum bisa mendapatkannya. Yang di Penjaringan, rantai pelaku dan otaknya terputus. Pelan-pelan kami cari ke ujungnya.
Menjelang 4 November, ada provokasi berupa tanda salib di tembok lima masjid di Jakarta. Apakah itu berhubungan dengan rangkaian demo?
Seusai kejadian itu, saya berkoordinasi dengan Pangdam Jaya. Ini bahaya. Jangan sampai mengulang Ambon dan Poso. Saya minta Pangdam Jaya perintahkan babinsa (bintara pembina desa) bergabung dengan Babinkamtibmas (Bintara Pembinaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat) menindak tegas pelakunya. Muncullah perintah tembak di tempat dan hadiah bagi orang yang menangkap pelakunya. Langsung berhenti.
Siapa pelakunya?
Kami tidak mendapatkan pelakunya. Tapi apakah mungkin umat Nasrani memasang tanda salib di masjid di Jakarta? Kan, gila. Jadi ada yang "bermain". Siapa pun pelakunya, tidak penting, karena tidak terjadi lagi.
Apakah gelagat makar sudah tampak menjelang demo 4 November?
Saat 4 November, saya belum mendapat informasi itu, padahal kemungkinannya sudah ada. Makanya kenapa para habib itu berubah seruannya dari "Gantung Ahok" jadi "Lengserkan Jokowi", "Buka Pintu Istana". Kenapa bisa begini? Apa karena semalamnya sudah diatur atau terpengaruh kehadiran Kivlan dan Adityawarman? Mereka ada di mobil komando bersama Rizieq, Bachtiar Nasir, Fadli Zon, dan Fahri Hamzah. Saya melihat Rachmawati juga di mobil, di bagian bawah. Orang-orang seperti Kivlan dan Adityawarman, yang mendompleng, bertujuan menggulingkan pemerintah. Berbeda dengan Rizieq yang soal Ahok. Tapi, menjelang malam, berubah. Rizieq meminta buka pintu Istana. Mungkin suntikan dari mereka.
Itu sebabnya polisi menangkap mereka menjelang demo 2 Desember?
Ya, mereka mendompleng. Skenarionya, massa berzikir yang cair akan diantar oleh Rizieq sampai Bundaran HI, lalu dia kembali ke Monas. Oleh Kivlan dan kawan-kawan, massa itu akan digiring ke DPR, bergabung dengan massa dari Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU) dan Komando Barisan Rakyat (Kobar). Makanya mereka menginap di Hotel Sari Pan Pacific (satu kilometer di selatan Monas dan satu kilometer di utara Bundaran Hotel Indonesia). Mereka juga memanfaatkan buruh. Massa direncanakan berjalan ke DPR untuk menduduki dan menuntut sidang istimewa untuk menjatuhkan Presiden. Jadi sudah ada permufakatan untuk makar dan terkena hukum pidana pasal 107 dan 87.
Keputusan menangkap mereka datang dari siapa?
Saya. Pada Kamis, 1 Desember 2016, sekitar pukul 21.00. Pilihannya, kalau tidak diambil, akan terjadi pengerahan massa untuk menduduki DPR. Memang pertahanan kami di DPR kuat, tapi pasti akan sangat capek tenaga dan pikiran serta bisa jatuh korban. Apalagi Rizieq sudah bilang di luar Monas bukan tanggung jawab dia.
Anda juga berkoordinasi dengan Kodam Jaya?
Saya melapor ke Kapolri bersama Pangdam Jaya di rumah dinas Kapolri. Selagi saya bicara dengan Kapolri, Pangdam melapor kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Apa yang membuat Anda yakin mereka berencana menggulingkan pemerintah?
Persiapannya sudah dari beberapa waktu lalu. Ada pertemuan di Guntur, rumah Rachmawati, dan lainnya. Ada perencanaan, langkah-langkah, massa yang dilibatkan. Kami menemukan adanya aliran uang untuk membiayai makar. Saat ini masih diselidiki bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
Aliran dana itu diselidiki lewat bantuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Apa hasilnya?
Ada unit khusus yang memeriksa. Sejauh ini belum keluar indikasi dari mana asal pendanaan makar, tapi pasti akan ketahuan. Kesulitannya ialah mereka tak mengirim dari rekening ke rekening.
Apakah benar dugaan ada skenario Kivlan Zen menyiapkan pasukan bermotor untuk ditabrakkan ke polisi?
Ada. Dia siapkan 184 orang. Makanya kami tangkap Kivlan malam itu. Belum ada indikasi orang-orang itu di mana, tapi kami lihat Kobar dan AMJU sudah jalan. Kami temukan Rijal "Kobar" di kedai 7 Eleven Gambir.
Benarkah Rachmawati meminta kepada Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, agar buruh ikut demo?
Permintaan itu ada, tapi Said tak merespons karena tujuan dia bukan makar, melainkan memprotes Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Saya bilang ke Said, "Lu jangan turun." Ia bilang enggak gabung karena merasa demonstrasi 2 Desember adalah masalah politik, sementara dia berfokus pada isu regulasi pengupahan itu.
Tak mendapat respons dari buruh, apakah para aktivis ini mencoba menarik massa organisasi kemasyarakatan Islam?
Ada ajakan terhadap kelompok Islam pimpinan Rizieq. Namun Rizieq tak merespons karena Kapolri sudah mendekati lebih dulu dan bilang bahwa FPI boleh unjuk rasa dalam konteks zikir dan doa bersama. Tapi, kalau sampai makar, Rizieq tak ada kaitannya. Mungkin ia tahu bahwa massanya akan diambil.
Apa alasan polisi melepas sebagian besar tersangka seusai pemeriksaan?
Alasan kemanusiaan dan kooperatif. Rachmawati enggak bisa diperiksa karena tensinya langsung tinggi setiap mau ditanya. Toh, memulangkan mereka tak menghilangkan delik pidananya. Mereka memang sudah sepuh, tapi semangatnya untuk melakukan makar tetap tinggi.
Mengapa Sri Bintang Pamungkas tetap ditahan?
Dia tak kooperatif. Melawan terus. Enggak mau teken berita acara pemeriksaan.
Apa peran Sri Bintang dalam permufakatan tersebut?
Sri Bintang sama saja. Dia bergabung dengan kelompok Kivlan dan kawan-kawan serta jadi sosok yang paling keras. Mereka memanggil Sri Bintang "mahaguru". Alat bukti dia yang paling lengkap.
Di antara tokoh yang Anda tangkap, ada dua purnawirawan jenderal. Apakah itu tidak menyinggung Tentara Nasional Indonesia?
Mereka orang sipil. Saya sudah lapor Panglima TNI dan Pangdam Jaya sebelum menangkap. Mereka bilang nama tentara bisa jelek kalau benar kejadian makar. TNI Angkatan Darat sangat profesional.
Di media sosial telanjur tersebar TNI marah pada penangkapan itu.
Itu hoax. Permainan semua di media sosial itu. Pengelola Dragon TV, yang memprovokasi lewat video kemarahan TNI atas penangkapan purnawirawan jenderal, akan kami tangkap. Saya sudah konfirmasi ke Cina bahwa tak ada Dragon TV. Sedikit lagi bisa tertangkap.
Mana yang lebih repot penanganannya: demonstrasi 4 November atau 2 Desember?
Sebetulnya, kalau kami tak mengambil aktivis itu pada malam harinya, repotnya hampir sama dengan 4 November. Tapi, lantaran kami berpengalaman pada 4 November, sebelum 2 Desember sudah melakukan langkah-langkah pencegahan hukum yang didasari alat bukti permulaan yang cukup. Jadi aksi 2 Desember lebih ringan buat saya.
Anda berada di lapangan saat Presiden Joko Widodo mendadak memutuskan salat Jumat bersama pengunjuk rasa 2 Desember. Bagaimana situasi massa saat itu?
Kami semua kaget karena sebelumnya tak ada agenda itu. Bisa saja ada yang membawa senjata di antara jemaah salat Jumat itu. Sebab, malam sebelumnya, kami menerima informasi ada penyusup yang bakal membawa molotov. Indikasinya pengikut kelompok Islam garis keras, seperti Mujahidin Indonesia Timur. Makanya, pagi harinya, kami sweeping di tiap pintu masuk dengan bantuan pasukan tambahan dari Brimob dan Kodam Siliwangi. Saya tidak terlalu percaya informasi itu, tapi tetap kami antisipasi. Itu memberi efek deterrent (jera).
Anda tampaknya yakin sekali unjuk rasa 2 Desember akan aman.
Karena punya pengalaman demonstrasi 4 November, saya ambil langkah penangkapan pada malam sebelumnya. Kalau saya tak bertindak, bisa terjadi benturan. Begitu leader-nya diambil, pasukannya jadi tak jelas, seperti anak ayam kehilangan induk.
Meski aktivis sudah ditangkap, kepolisian tetap menjaga ketat kompleks parlemen. Bagaimana situasi di sana saat 2 Desember?
Kami tahu kompleks DPR akan diduduki, maka kami terapkan pengamanan maksimal di sana. Ada 56 kompi atau sekitar 5.600 personel. Pintu semua sudah ditutup. Pada Kamis sore, 1 Desember 2016, sudah tidak ada lagi orang kecuali petugas pengamanan dalam (pamdal) dan polisi. Pokoknya harus steril. Saya juga sudah berkoordinasi dengan pimpinan DPR, Setya Novanto dan Ade Komarudin.
Bagaimana jika massa masuk ke gedung parlemen bersama anggota Dewan?
Saya beri komando ke pasukan agar jangan kasih kesempatan anggota DPR masuk, seperti saat demo 4 November, sekalipun yang minta Ketua DPR atau MPR. Maka gembok gerbang DPR itu ada tiga: milik pamdal, polisi, dan Kodam. Kalau, misalnya, pamdal ditekan Sekretariat Jenderal untuk membuka, masih ada gembok saya dan Kodam.
Bagaimana reaksi Istana atas penangkapan aktivis yang diduga akan melakukan makar?
Tentu menanggapi positif karena tidak sampai ada kejadian. Pada unjuk rasa 4 November, Presiden Jokowi menelepon saya dan bilang, "Pak Kapolda, saya mau kunjungan kerja. Tolong soft, ya." Saya ingat betul pesan itu.
Kabarnya bakal ada demonstrasi susulan pada 6 Januari 2017?
Mau 6-1, 7-2, terserahlah. Pokoknya, sebelum ada gerakan, saya bersihkan dulu. Saya tak mau terulang lagi bentrokan 4 November. Daripada anak buah saya dan masyarakat kena.
Mochamad Iriawan
Tempat dan tanggal lahir: Jakarta, 31 Maret 1962
Pangkat: Inspektur jenderal
Keluarga: 1 istri dan 5 anak
Pendidikan:
Akademi Kepolisian (lulus 1984)
Lembaga Ketahanan Nasional (lulus 2012)
Karier:
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya (September 2016-sekarang)
Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian RI (Februari-September 2016)
Kepala Divisi Hukum Polri (2015-2016)
Kepala Polda Jawa Barat (2013-2015)
Kepala Polda Nusa Tenggara Barat (2012-2013)
Infoteratas.com -
Artikel ini sudah terbit pada Tempo
LAPORAN UTAMA
SENIN, 12 DESEMBER 2016
Sudah Ada Permufakatan untuk Makar
BEBERAPA jam menjelang Aksi Bela Islam III pada 2 Desember lalu, Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya mencokok sebelas aktivis dengan tuduhan makar. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan ada sejumlah orang yang mendompleng unjuk rasa dengan tujuan menggulingkan pemerintah. "Pilihannya, kalau tidak diambil, akan terjadi pengerahan massa untuk menduduki DPR dan memaksa sidang istimewa untuk menurunkan Presiden," kata Iriawan.
Mereka yang ditangkap antara lain politikus Partai Gerindra, Eko Suryo Santjojo; Rachmawati Soekarnoputri; mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zen; Brigadir Jenderal Purnawirawan Adityawarman Thaha; aktivis Solidaritas Sahabat Cendana, Firza Husein; aktivis buruh Alvin Indra Al Fariz; Ratna Sarumpaet; Ahmad Dhani (politikus pendatang baru) dan Sri Bintang Pamungkas. Satu aktivis lain, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Hatta Taliwang, diciduk di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis pekan lalu. Meski menuai banyak protes, Iriawan berkukuh keputusannya tepat dan didasari bukti valid. "Sudah ada permufakatan untuk makar," ujar pria 54 tahun itu.
Sejak menjabat Kepala Polda Metro Jaya pada 16 September lalu, Iriawan mendapat pekerjaan rumah tak ringan untuk mengamankan Aksi Bela Islam. Aksi ini adalah rangkaian demonstrasi berkaitan dengan kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama, yang diawali dengan demo 14 Oktober lalu di Balai Kota Jakarta. Iriawan bisa bernapas lega setelah demonstrasi 2 Desember berjalan damai.
Pada Rabu pekan lalu, Iriawan menerima wartawan Tempo Arif Zulkifli, Setri Yasra, Sunudyantoro, Reza Maulana, Syailendra Persada, dan Raymundus Rikang serta fotografer M. Iqbal Ichsan untuk wawancara khusus.
Selama hampir dua jam, diselingi menyantap nasi Padang bungkus, mantan Kepala Polda Jawa Barat itu meladeni pertanyaan Tempo dengan diiringi gelak tawa. Ia menjelaskan pelbagai isu, dari evaluasi demonstrasi, sumber pendanaan unjuk rasa, hingga pesan Presiden Joko Widodo kepadanya.
Demonstrasi 2 Desember berjalan damai. Apa kuncinya?
Ada langkah-langkah preemptive berupa penyamaan persepsi dengan tokoh-tokoh yang turun. Temanya zikir dan doa. Tidak boleh melenceng dari itu. Sebelumnya, ada banyak pertemuan yang dilakukan Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian dengan para tokoh. Saya jaga jarak karena, pada aksi 4 November, saya setengah dikibulin oleh pemimpin unjuk rasa. Mereka pun tahu saya marah.
Dibohongi seperti apa?
Mereka bilang tak ada kekerasan. Pada 26 Oktober, saya mendatangi silaturahmi FPI (Front Pembela Islam) di kediaman Rizieq (Shihab) di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Rizieq membantah informasi intelijen bahwa akan ada kekerasan dan meyakinkan aksi 4 November berjalan damai. Ia berjanji akan bertanggung jawab apabila terjadi kekacauan. Mereka juga berjanji anggota laskarnya akan menindak provokator di aksi itu. Saya pegang janji tersebut. Kami berpikir mereka tidak akan melakukan kekerasan. Buktinya, terjadi chaos. Padahal petugas hanya bertahan. Saat bentrokan, di barisan depan adalah massa Himpunan Mahasiswa Islam. Jumlahnya cuma sekitar seratus. Kalau laskar FPI mau mencegah, pasti selesai.
Demonstran beralasan sakit hati karena tidak diterima Presiden Joko Widodo?
Saat pertemuan di Megamendung, Rizieq bilang bisa ditemui Wakil Presiden Jusuf Kalla atau Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto bila tak diterima Presiden. Hal yang sama dia sampaikan kepada Kapolri. Bahkan, jika misalnya Presiden memutuskan melindungi Ahok, Rizieq berjanji akan menyampaikan itu ke pengunjuk rasa, tanpa marah dan chaos. Yang terjadi, dia berteriak-teriak, "Buka pintu Istana," dan massa terprovokasi. Ada rekamannya.
Benarkah ada skenario memancing kerusuhan setelah unjuk rasa 4 November?
Ada embrio mengulang kerusuhan 1998, dilakukan pendompleng. Makanya kami antisipasi dengan menempatkan pasukan di tempat-tempat yang rawan penjarahan, pencurian, dan perusakan. Kami sudah tahu Muara Karang, Jakarta Utara, akan dihantam. Di Penjaringan ada penjarahan, kapolseknya telat menggeser pasukannya.
Siapa pendompleng itu?
Kami belum bisa mendapatkannya. Yang di Penjaringan, rantai pelaku dan otaknya terputus. Pelan-pelan kami cari ke ujungnya.
Menjelang 4 November, ada provokasi berupa tanda salib di tembok lima masjid di Jakarta. Apakah itu berhubungan dengan rangkaian demo?
Seusai kejadian itu, saya berkoordinasi dengan Pangdam Jaya. Ini bahaya. Jangan sampai mengulang Ambon dan Poso. Saya minta Pangdam Jaya perintahkan babinsa (bintara pembina desa) bergabung dengan Babinkamtibmas (Bintara Pembinaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat) menindak tegas pelakunya. Muncullah perintah tembak di tempat dan hadiah bagi orang yang menangkap pelakunya. Langsung berhenti.
Siapa pelakunya?
Kami tidak mendapatkan pelakunya. Tapi apakah mungkin umat Nasrani memasang tanda salib di masjid di Jakarta? Kan, gila. Jadi ada yang "bermain". Siapa pun pelakunya, tidak penting, karena tidak terjadi lagi.
Apakah gelagat makar sudah tampak menjelang demo 4 November?
Saat 4 November, saya belum mendapat informasi itu, padahal kemungkinannya sudah ada. Makanya kenapa para habib itu berubah seruannya dari "Gantung Ahok" jadi "Lengserkan Jokowi", "Buka Pintu Istana". Kenapa bisa begini? Apa karena semalamnya sudah diatur atau terpengaruh kehadiran Kivlan dan Adityawarman? Mereka ada di mobil komando bersama Rizieq, Bachtiar Nasir, Fadli Zon, dan Fahri Hamzah. Saya melihat Rachmawati juga di mobil, di bagian bawah. Orang-orang seperti Kivlan dan Adityawarman, yang mendompleng, bertujuan menggulingkan pemerintah. Berbeda dengan Rizieq yang soal Ahok. Tapi, menjelang malam, berubah. Rizieq meminta buka pintu Istana. Mungkin suntikan dari mereka.
Itu sebabnya polisi menangkap mereka menjelang demo 2 Desember?
Ya, mereka mendompleng. Skenarionya, massa berzikir yang cair akan diantar oleh Rizieq sampai Bundaran HI, lalu dia kembali ke Monas. Oleh Kivlan dan kawan-kawan, massa itu akan digiring ke DPR, bergabung dengan massa dari Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU) dan Komando Barisan Rakyat (Kobar). Makanya mereka menginap di Hotel Sari Pan Pacific (satu kilometer di selatan Monas dan satu kilometer di utara Bundaran Hotel Indonesia). Mereka juga memanfaatkan buruh. Massa direncanakan berjalan ke DPR untuk menduduki dan menuntut sidang istimewa untuk menjatuhkan Presiden. Jadi sudah ada permufakatan untuk makar dan terkena hukum pidana pasal 107 dan 87.
Keputusan menangkap mereka datang dari siapa?
Saya. Pada Kamis, 1 Desember 2016, sekitar pukul 21.00. Pilihannya, kalau tidak diambil, akan terjadi pengerahan massa untuk menduduki DPR. Memang pertahanan kami di DPR kuat, tapi pasti akan sangat capek tenaga dan pikiran serta bisa jatuh korban. Apalagi Rizieq sudah bilang di luar Monas bukan tanggung jawab dia.
Anda juga berkoordinasi dengan Kodam Jaya?
Saya melapor ke Kapolri bersama Pangdam Jaya di rumah dinas Kapolri. Selagi saya bicara dengan Kapolri, Pangdam melapor kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Apa yang membuat Anda yakin mereka berencana menggulingkan pemerintah?
Persiapannya sudah dari beberapa waktu lalu. Ada pertemuan di Guntur, rumah Rachmawati, dan lainnya. Ada perencanaan, langkah-langkah, massa yang dilibatkan. Kami menemukan adanya aliran uang untuk membiayai makar. Saat ini masih diselidiki bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
Aliran dana itu diselidiki lewat bantuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Apa hasilnya?
Ada unit khusus yang memeriksa. Sejauh ini belum keluar indikasi dari mana asal pendanaan makar, tapi pasti akan ketahuan. Kesulitannya ialah mereka tak mengirim dari rekening ke rekening.
Apakah benar dugaan ada skenario Kivlan Zen menyiapkan pasukan bermotor untuk ditabrakkan ke polisi?
Ada. Dia siapkan 184 orang. Makanya kami tangkap Kivlan malam itu. Belum ada indikasi orang-orang itu di mana, tapi kami lihat Kobar dan AMJU sudah jalan. Kami temukan Rijal "Kobar" di kedai 7 Eleven Gambir.
Benarkah Rachmawati meminta kepada Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, agar buruh ikut demo?
Permintaan itu ada, tapi Said tak merespons karena tujuan dia bukan makar, melainkan memprotes Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Saya bilang ke Said, "Lu jangan turun." Ia bilang enggak gabung karena merasa demonstrasi 2 Desember adalah masalah politik, sementara dia berfokus pada isu regulasi pengupahan itu.
Tak mendapat respons dari buruh, apakah para aktivis ini mencoba menarik massa organisasi kemasyarakatan Islam?
Ada ajakan terhadap kelompok Islam pimpinan Rizieq. Namun Rizieq tak merespons karena Kapolri sudah mendekati lebih dulu dan bilang bahwa FPI boleh unjuk rasa dalam konteks zikir dan doa bersama. Tapi, kalau sampai makar, Rizieq tak ada kaitannya. Mungkin ia tahu bahwa massanya akan diambil.
Apa alasan polisi melepas sebagian besar tersangka seusai pemeriksaan?
Alasan kemanusiaan dan kooperatif. Rachmawati enggak bisa diperiksa karena tensinya langsung tinggi setiap mau ditanya. Toh, memulangkan mereka tak menghilangkan delik pidananya. Mereka memang sudah sepuh, tapi semangatnya untuk melakukan makar tetap tinggi.
Mengapa Sri Bintang Pamungkas tetap ditahan?
Dia tak kooperatif. Melawan terus. Enggak mau teken berita acara pemeriksaan.
Apa peran Sri Bintang dalam permufakatan tersebut?
Sri Bintang sama saja. Dia bergabung dengan kelompok Kivlan dan kawan-kawan serta jadi sosok yang paling keras. Mereka memanggil Sri Bintang "mahaguru". Alat bukti dia yang paling lengkap.
Di antara tokoh yang Anda tangkap, ada dua purnawirawan jenderal. Apakah itu tidak menyinggung Tentara Nasional Indonesia?
Mereka orang sipil. Saya sudah lapor Panglima TNI dan Pangdam Jaya sebelum menangkap. Mereka bilang nama tentara bisa jelek kalau benar kejadian makar. TNI Angkatan Darat sangat profesional.
Di media sosial telanjur tersebar TNI marah pada penangkapan itu.
Itu hoax. Permainan semua di media sosial itu. Pengelola Dragon TV, yang memprovokasi lewat video kemarahan TNI atas penangkapan purnawirawan jenderal, akan kami tangkap. Saya sudah konfirmasi ke Cina bahwa tak ada Dragon TV. Sedikit lagi bisa tertangkap.
Mana yang lebih repot penanganannya: demonstrasi 4 November atau 2 Desember?
Sebetulnya, kalau kami tak mengambil aktivis itu pada malam harinya, repotnya hampir sama dengan 4 November. Tapi, lantaran kami berpengalaman pada 4 November, sebelum 2 Desember sudah melakukan langkah-langkah pencegahan hukum yang didasari alat bukti permulaan yang cukup. Jadi aksi 2 Desember lebih ringan buat saya.
Anda berada di lapangan saat Presiden Joko Widodo mendadak memutuskan salat Jumat bersama pengunjuk rasa 2 Desember. Bagaimana situasi massa saat itu?
Kami semua kaget karena sebelumnya tak ada agenda itu. Bisa saja ada yang membawa senjata di antara jemaah salat Jumat itu. Sebab, malam sebelumnya, kami menerima informasi ada penyusup yang bakal membawa molotov. Indikasinya pengikut kelompok Islam garis keras, seperti Mujahidin Indonesia Timur. Makanya, pagi harinya, kami sweeping di tiap pintu masuk dengan bantuan pasukan tambahan dari Brimob dan Kodam Siliwangi. Saya tidak terlalu percaya informasi itu, tapi tetap kami antisipasi. Itu memberi efek deterrent (jera).
Anda tampaknya yakin sekali unjuk rasa 2 Desember akan aman.
Karena punya pengalaman demonstrasi 4 November, saya ambil langkah penangkapan pada malam sebelumnya. Kalau saya tak bertindak, bisa terjadi benturan. Begitu leader-nya diambil, pasukannya jadi tak jelas, seperti anak ayam kehilangan induk.
Meski aktivis sudah ditangkap, kepolisian tetap menjaga ketat kompleks parlemen. Bagaimana situasi di sana saat 2 Desember?
Kami tahu kompleks DPR akan diduduki, maka kami terapkan pengamanan maksimal di sana. Ada 56 kompi atau sekitar 5.600 personel. Pintu semua sudah ditutup. Pada Kamis sore, 1 Desember 2016, sudah tidak ada lagi orang kecuali petugas pengamanan dalam (pamdal) dan polisi. Pokoknya harus steril. Saya juga sudah berkoordinasi dengan pimpinan DPR, Setya Novanto dan Ade Komarudin.
Bagaimana jika massa masuk ke gedung parlemen bersama anggota Dewan?
Saya beri komando ke pasukan agar jangan kasih kesempatan anggota DPR masuk, seperti saat demo 4 November, sekalipun yang minta Ketua DPR atau MPR. Maka gembok gerbang DPR itu ada tiga: milik pamdal, polisi, dan Kodam. Kalau, misalnya, pamdal ditekan Sekretariat Jenderal untuk membuka, masih ada gembok saya dan Kodam.
Bagaimana reaksi Istana atas penangkapan aktivis yang diduga akan melakukan makar?
Tentu menanggapi positif karena tidak sampai ada kejadian. Pada unjuk rasa 4 November, Presiden Jokowi menelepon saya dan bilang, "Pak Kapolda, saya mau kunjungan kerja. Tolong soft, ya." Saya ingat betul pesan itu.
Kabarnya bakal ada demonstrasi susulan pada 6 Januari 2017?
Mau 6-1, 7-2, terserahlah. Pokoknya, sebelum ada gerakan, saya bersihkan dulu. Saya tak mau terulang lagi bentrokan 4 November. Daripada anak buah saya dan masyarakat kena.
Mochamad Iriawan
Tempat dan tanggal lahir: Jakarta, 31 Maret 1962
Pangkat: Inspektur jenderal
Keluarga: 1 istri dan 5 anak
Pendidikan:
Akademi Kepolisian (lulus 1984)
Lembaga Ketahanan Nasional (lulus 2012)
Karier:
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya (September 2016-sekarang)
Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian RI (Februari-September 2016)
Kepala Divisi Hukum Polri (2015-2016)
Kepala Polda Jawa Barat (2013-2015)
Kepala Polda Nusa Tenggara Barat (2012-2013)
Apa yang membuat Anda yakin mereka berencana menggulingkan pemerintah?
Persiapannya sudah dari beberapa waktu lalu. Ada pertemuan di Guntur, rumah Rachmawati, dan lainnya. Ada perencanaan, langkah-langkah, massa yang dilibatkan. Kami menemukan adanya aliran uang untuk membiayai makar. Saat ini masih diselidiki bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
Aliran dana itu diselidiki lewat bantuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Apa hasilnya?
Ada unit khusus yang memeriksa. Sejauh ini belum keluar indikasi dari mana asal pendanaan makar, tapi pasti akan ketahuan. Kesulitannya ialah mereka tak mengirim dari rekening ke rekening.
Apakah benar dugaan ada skenario Kivlan Zen menyiapkan pasukan bermotor untuk ditabrakkan ke polisi?
Ada. Dia siapkan 184 orang. Makanya kami tangkap Kivlan malam itu. Belum ada indikasi orang-orang itu di mana, tapi kami lihat Kobar dan AMJU sudah jalan. Kami temukan Rijal "Kobar" di kedai 7 Eleven Gambir.
Benarkah Rachmawati meminta kepada Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, agar buruh ikut demo?
Permintaan itu ada, tapi Said tak merespons karena tujuan dia bukan makar, melainkan memprotes Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Saya bilang ke Said, "Lu jangan turun." Ia bilang enggak gabung karena merasa demonstrasi 2 Desember adalah masalah politik, sementara dia berfokus pada isu regulasi pengupahan itu.
Tak mendapat respons dari buruh, apakah para aktivis ini mencoba menarik massa organisasi kemasyarakatan Islam?
Ada ajakan terhadap kelompok Islam pimpinan Rizieq. Namun Rizieq tak merespons karena Kapolri sudah mendekati lebih dulu dan bilang bahwa FPI boleh unjuk rasa dalam konteks zikir dan doa bersama. Tapi, kalau sampai makar, Rizieq tak ada kaitannya. Mungkin ia tahu bahwa massanya akan diambil.
Apa alasan polisi melepas sebagian besar tersangka seusai pemeriksaan?
Alasan kemanusiaan dan kooperatif. Rachmawati enggak bisa diperiksa karena tensinya langsung tinggi setiap mau ditanya. Toh, memulangkan mereka tak menghilangkan delik pidananya. Mereka memang sudah sepuh, tapi semangatnya untuk melakukan makar tetap tinggi.
Mengapa Sri Bintang Pamungkas tetap ditahan?
Dia tak kooperatif. Melawan terus. Enggak mau teken berita acara pemeriksaan.
Apa peran Sri Bintang dalam permufakatan tersebut?
Sri Bintang sama saja. Dia bergabung dengan kelompok Kivlan dan kawan-kawan serta jadi sosok yang paling keras. Mereka memanggil Sri Bintang "mahaguru". Alat bukti dia yang paling lengkap.
Di antara tokoh yang Anda tangkap, ada dua purnawirawan jenderal. Apakah itu tidak menyinggung Tentara Nasional Indonesia?
Mereka orang sipil. Saya sudah lapor Panglima TNI dan Pangdam Jaya sebelum menangkap. Mereka bilang nama tentara bisa jelek kalau benar kejadian makar. TNI Angkatan Darat sangat profesional.
Di media sosial telanjur tersebar TNI marah pada penangkapan itu.
Itu hoax. Permainan semua di media sosial itu. Pengelola Dragon TV, yang memprovokasi lewat video kemarahan TNI atas penangkapan purnawirawan jenderal, akan kami tangkap. Saya sudah konfirmasi ke Cina bahwa tak ada Dragon TV. Sedikit lagi bisa tertangkap.
Mana yang lebih repot penanganannya: demonstrasi 4 November atau 2 Desember?
Sebetulnya, kalau kami tak mengambil aktivis itu pada malam harinya, repotnya hampir sama dengan 4 November. Tapi, lantaran kami berpengalaman pada 4 November, sebelum 2 Desember sudah melakukan langkah-langkah pencegahan hukum yang didasari alat bukti permulaan yang cukup. Jadi aksi 2 Desember lebih ringan buat saya.
Anda berada di lapangan saat Presiden Joko Widodo mendadak memutuskan salat Jumat bersama pengunjuk rasa 2 Desember. Bagaimana situasi massa saat itu?
Kami semua kaget karena sebelumnya tak ada agenda itu. Bisa saja ada yang membawa senjata di antara jemaah salat Jumat itu. Sebab, malam sebelumnya, kami menerima informasi ada penyusup yang bakal membawa molotov. Indikasinya pengikut kelompok Islam garis keras, seperti Mujahidin Indonesia Timur. Makanya, pagi harinya, kami sweeping di tiap pintu masuk dengan bantuan pasukan tambahan dari Brimob dan Kodam Siliwangi. Saya tidak terlalu percaya informasi itu, tapi tetap kami antisipasi. Itu memberi efek deterrent (jera).
Anda tampaknya yakin sekali unjuk rasa 2 Desember akan aman.
Karena punya pengalaman demonstrasi 4 November, saya ambil langkah penangkapan pada malam sebelumnya. Kalau saya tak bertindak, bisa terjadi benturan. Begitu leader-nya diambil, pasukannya jadi tak jelas, seperti anak ayam kehilangan induk.
Meski aktivis sudah ditangkap, kepolisian tetap menjaga ketat kompleks parlemen. Bagaimana situasi di sana saat 2 Desember?
Kami tahu kompleks DPR akan diduduki, maka kami terapkan pengamanan maksimal di sana. Ada 56 kompi atau sekitar 5.600 personel. Pintu semua sudah ditutup. Pada Kamis sore, 1 Desember 2016, sudah tidak ada lagi orang kecuali petugas pengamanan dalam (pamdal) dan polisi. Pokoknya harus steril. Saya juga sudah berkoordinasi dengan pimpinan DPR, Setya Novanto dan Ade Komarudin.
Bagaimana jika massa masuk ke gedung parlemen bersama anggota Dewan?
Saya beri komando ke pasukan agar jangan kasih kesempatan anggota DPR masuk, seperti saat demo 4 November, sekalipun yang minta Ketua DPR atau MPR. Maka gembok gerbang DPR itu ada tiga: milik pamdal, polisi, dan Kodam. Kalau, misalnya, pamdal ditekan Sekretariat Jenderal untuk membuka, masih ada gembok saya dan Kodam.
Bagaimana reaksi Istana atas penangkapan aktivis yang diduga akan melakukan makar?
Tentu menanggapi positif karena tidak sampai ada kejadian. Pada unjuk rasa 4 November, Presiden Jokowi menelepon saya dan bilang, "Pak Kapolda, saya mau kunjungan kerja. Tolong soft, ya." Saya ingat betul pesan itu.
Kabarnya bakal ada demonstrasi susulan pada 6 Januari 2017?
Mau 6-1, 7-2, terserahlah. Pokoknya, sebelum ada gerakan, saya bersihkan dulu. Saya tak mau terulang lagi bentrokan 4 November. Daripada anak buah saya dan masyarakat kena.
Mochamad Iriawan
Tempat dan tanggal lahir: Jakarta, 31 Maret 1962
Pangkat: Inspektur jenderal
Keluarga: 1 istri dan 5 anak
Pendidikan:
Akademi Kepolisian (lulus 1984)
Lembaga Ketahanan Nasional (lulus 2012)
Karier:
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya (September 2016-sekarang)
Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian RI (Februari-September 2016)
Kepala Divisi Hukum Polri (2015-2016)
Kepala Polda Jawa Barat (2013-2015)
Kepala Polda Nusa Tenggara Barat (2012-2013)
No comments:
Post a Comment