Berikut ini beberapa bukti kelahiran Yesus Kristus dari seorang perawan:
  • Seorang tabib dan sejarawan kelas dunia mendokumentasikannya
  • Arkeologi modern meneguhkannya
  • Profesor mitologi agnostik meyakininya
  • Nabi-nabi Perjanjian Lama menubuatkan beberapa abad sebelumnya
  • Orang Kristen mula-mula mempercayainya secara universal

 1. Didokumentasikan oleh seorang tabib dan sejarawan kelas dunia

Kelahiran Yesus Kristus dari seorang perawan didokumentasikan oleh seorang tabib dan sejarawan kelas dunia yang mewawancarai saksi mata, kemungkinan termasuk Maria sendiri, untuk laporan peristiwa yang mengubah dunia ini. Lukas memberikan laporan yang paling detail mengenai kelahiran Yesus dan menyebutkan tentang Maria 12 kali, lebih banyak dari penulis Alkitab lainnya. Sebagai tambahan untuk kelahiran Kristus, dia juga memberikan perhatian detail khusus kepada kelahiran Yohanes Pembaptis, dan banyak yang melihat ketertarikannya kepada ginekologi diakibatkan pengalamannya sebagai seorang tabib.
Pada permulaan tulisan Injilnya, Lukas mengindikasikan dia telah melakukan penyelidikan menyeluruh mengenai hal-hal yang dia tuliskan, termasuk mengumpulkan keterangan dari para saksi mata. Dia melewatkan waktu lebih banyak bersama Paulus di Yerusalem dan Yudea dan pasti memiliki kesempatan untuk mewawancarai mereka yang terdekat dengan peristiwa itu, termasuk Maria sendiri.
Tidak ada informasi yang pasti berapa lama Maria hidup, namun beberapa tradisi menyatakan dia hidup kira-kira sampai 24 tahun atau lebih sesudah kebangkitan Yesus. Detail yang disajikan Lukas mengindikasikan bahwa dia memperoleh informasinya dari sumber utama, mungkin Maria sendiri atau seseorang yang kepadanya Maria menceritakan detail mendalam tentang peristiwa itu.
Sarjana Yunani terkenal, Kenneth S. Wuest, mencatat bahwa Lukas memberikan perhatian kepada hal-hal yang detail. Dalam bukunya Word Studies in the Greek New Testament, dia berkata, “Jika Maria masih hidup, dia, seorang dokter pengobatan, menyelidiki kisah kelahiran dari seorang perawan dengan mendengarnya sendiri dari mulut Maria.”
Ketepatan tulisan Lukas sebagai seorang sejarawan dikonfirmasi oleh sejarawan terkenal, A.N. Sherwin-White, yang dengan hati-hati memeriksa catatan Lukas di dalam Injil Lukas dan Kisah Para Rasul terhadap 32 negara, 54 kota, dan 9 pulau, dan tidak menemukan satu kesalahan pun. Sir William Ramsay, yang tinggal selama bertahun-tahun di Asia Kecil untuk mengikuti dan memeriksa catatan Lukas mengenai perjalanan Paulus, menuliskan dalam buku The Bearing of Recent Discovery on the Trustworthiness of the New Testament,
“Engkau dapat memeriksa kata-kata Lukas pada tingkatan yang lebih tinggi di atas sejarawan lain mana pun dan itu tetap teguh melewati pemeriksaan yang paling teliti dan perlakuan yang paling berat.”
Menentang klaim para kritikus bahwa kisah kelahiran dari perawan hanyalah berdasarkan kebohongan, seorang sarjana Yunani terkemuka, Profesor John A. Scott, mengingatkan kepada mereka yang tidak percaya kepada reputasi Lukas sebagai seorang sejarawan dan bahwa dia mendasarkan catatannya dari sumber utama. Kenneth S. Wuest mengatakan Scott, dan menyatakan, “Anda tidak dapat membohongi dokter Lukas.”

2. Diteguhkan oleh arkeologi modern

Status Lukas sebagai sejarawan kelas dunia, akurat bahkan dalam detail yang terkecil, telah diungkapkan melalui arkeologi modern. Contohnya, Sir William Ramsay, yang dianggap salah satu arkeolog terbesar sepanjang masa, yang sebelumnya berpikir bahwa dia secara ilmiah akan mendiskreditkan dan membuktikan kebohongan catatan Lukas dengan mengunjungi dan memeriksa tempat-tempat yang disebutkan dalam Injilnya dan Kisah Para Rasul.
Ramsay adalah murid dari kritikus Jerman yang lebih skeptis pada abad ke-19 dan diajarkan bahwa Perjanjian Baru adalah buku risalah agama yang tidak dapat dipercayai, ditulis pada pertengahan abad ke-2 oleh individu-individu yang jauh hubungannya dengan peristiwa-peristiwa yang digambarkan. Namun setelah bertahun-tahun menapaki jejak-jejak catatan Lukas mengenai perjalanan Paulus dan melakukan penggalian arkeologis di sepanjang perjalanan, Ramsay secara menyeluruh berbalik pandangannya terhadap Alkitab dan sejarah abad pertama.
Ramsay menjadi yakin bahwa Kisah Para Rasul ditulis pada abad pertama oleh pengarang tradisional, dan dia memberikan penghormatan sangat tinggi bagi Lukas sebagai seorang sejarawan. Dia menulis,
“Lukas adalah seorang sejarawan kelas satu; tidak hanya fakta-fakta pernyataannya dapat dipercaya, dia memiliki pikiran sejarah yang benar; pendeknya, pengarang ini harus ditempatkan di antara para sejarawan terbesar.”
Pada tahun 1896, Ramsay mulai mempublikasikan penemuan-penemuannya dalam sebuah buku berjudul St. Paul the Traveler dan the Roman Citizen (Santo Paulus sang Penjelajah dan Warganegara Roma). Buku ini menimbulkan kemarahan dan kekagetan di antara para skeptis di dunia, karena pengesahannya atas catatan Alkitab benar-benar tak terduga. Selama lebih dari 20 tahun berikutnya, dia mempublikasikan volume-volume lain yang menunjukkan bagaimana dia menemukan Lukas sangat akurat dalam detail terkecil dari tulisannya. Bukti-buktinya begitu kuat sehingga banyak atheis akhirnya menyerah dan memeluk Kekristenan.
William F. Albright, arkeolog dan profesor bahasa Semitik di Universitas John Hopkins, dianggap oleh banyak orang sebagai arkeolog terbesar. Seperti Ramsay, dia pada mulanya seorang agnostik, yang skeptis terhadap Alkitab sebagai buku sejarah yang dapat dipercayai. Namun, seperti Ramsay, pandangan-pandangannya juga benar-benar berubah setelah melakukan penelitian arkeologi di lapangan.
Albright menemukan bahwa tidak hanya Lukas dapat dipercayai, namun bahwa keseluruhan Alkitab adalah sumber sejarah yang terpercaya. Menurut The New Evidence That Demands a Verdict, Albright menuliskan,
“Penemuan demi penemuan telah membuktikan akurasi dan detail-detail yang tidak terhitung, dan membawa pengakuan yang semakin meningkat terhadap Alkitab sebagai sebuah sumber sejarah.”
Suatu saat, ia berpikir bahwa Lukas benar-benar meleset kali ini mengenai peristiwa-peristiwa yang dia gambarkan di sekitar kelahiran Kristus (Lukas 2:1-5). Para kritikus membantah bahwa tidak ada sensus dan bahwa semua orang tidak harus kembali ke tempat asal nenek moyangnya. Mereka juga menunjuk bahwa Josephus (sejarawan Yahudi abad pertama) memberi penanggalan pemerintahan Quirinius dari Syria, yang disebutkan Lukas, dimulai pada tahun 6 M, terlalu lambat bagi kelahiran Kristus.
Dalam setiap kasus, nampaknya, penemuan arkeologi membuktikan bahwa para kritikus ternyata salah. Dalam kasus Quirinius, ditemukan bahwa dia sebenarnya menduduki dua masa jabatan terpisah sebagai gubernur, yang pertama dimulai sekitar 7 SM, yang cocok secara sempurna dengan perkiraan periode waktu kelahiran Kristus. F.F. Bruce, salah satu sarjana Perjanjian Baru yang paling dihormati, mencatat bahwa di mana Lukas disangka tidak akurat oleh para kritikus modern, arkeologi membuktikan lagi dan lagi bahwa Lukas yang benar dan para kritikus yang salah.
Bukti-bukti ini menuntut suatu pertanyaan bahwa jika Lukas begitu hati-hati untuk memperoleh fakta yang benar mengenai nama-nama, tempat-tempat, peristiwa-peristiwa dan waktu-waktu, dapatkah kita tidak percaya bahwa dia sama hati-hatinya untuk memperoleh fakta yang benar mengenai hal-hal yang lebih penting mengenai apa yang dia laporkan, seperti kelahiran Yesus Kristus dari seorang perawan?

3. Seorang profesor mitologi agnostik menjadi yakin

C.S. Lewis adalah profesor agnostik literatur Renaissance di Universitas Oxford, seorang pengarang yang produktif dan seorang ahli terkenal dari tulisan-tulisan mitologi. Dia juga berpikir bahwa Alkitab bukanlah sebuah buku sejarah yang dapat dipercayai dan bahwa Perjanjian Baru penuh dengan segala jenis cerita mitos, yang diciptakan oleh individu-individu yang jauh dari peristiwa-peristiwa yang digambarkan.
Tapi melalui pengaruh masa kecilnya dan teman-temannya yang menantang pandangan atheisnya, Lewis mulai membaca Alkitab. Dia sangat takjub dengan apa yang dia jumpai di dalam Injil, karena itu sangat jelas berbeda aliran dari mitologi-mitologi kuno yang sangat dia kenal. Tanggapan keterkejutannya adalah, “Ini bukan mitos!” Lewis akhirnya menjadi seorang pengikut Kristus yang berdedikasi dan mungkin adalah seorang apologis (pembela) Kristen paling penting di abad ke-20.
Pada waktu itu, kritik-kritik yang lebih tinggi dipopulerkan di seminari-seminari Jerman. Para theolog, seperti Rudolph Bultman, mengklaim bahwa catatan Perjanjian Baru mengenai kelahiran Yesus dari seorang perawan, mujizat-mujizat-Nya dan kebangkitan-Nya hanyalah mitos yang dikarang oleh para pengikut-Nya.
Lewis menantang para theolog ini dengan berkata, “Aku ingin tahu berapa banyak mitos yang telah dibaca orang-orang ini!” Dia berlanjut dengan menjelaskan bahwa dia sudah menjadi profesor sejak lama dan kritikus literatur mitologi dan kenal bagaimana suatu mitos akan berbentuk dan terasa. “Dan cerita Alkitab,” katanya, “bukanlah mitos!”

4. Dinubuatkan berabad-abad sebelumnya oleh nabi-nabi Perjanjian Lama

Kejadian 3:15 menyebutkan, “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (TB)
Firman ini diucapkan oleh Allah kepada ular setelah kejatuhan nenek moyang pertama kita. “Keturunan perempuan” dalam ayat ini adalah gambaran keturunan masa depan dari Hawa yang akan mengalahkan ular dan membalikkan kutuk yang dibawa melalui tipu-dayanya.
Alkitab normalnya berbicara mengenai keturunan laki-laki, tapi dalam kasus ini disebutkan “keturunan perempuan.” Ini adalah suatu nubuatan yang secara jelas menunjukkan kelahiran masa depan Kristus melalui seorang perawan – suatu kelahiran dimana benih laki-laki tidak dilibatkan. Seorang theolog Methodist, Adam Clarke, menulis dalam Kitab Suci Perjanjian Lama dan Baru dengan Komentar dan Catatan Penting, “Keturunan perempuan itu akan datang oleh perempuan, dan hanya dia saja tanpa persetujuan laki-laki.”
Menurut nubuatan ini, “keturunan perempuan” akan menderita luka sementara dari Satan – “engkau akan meremukkan tumit-Nya” – tapi “keturunan perempuan” ini akan menimbulkan bagi Satan luka permanen yang mematikan – “Dia akan meremukkan kepalamu.” Janji Mesianik ini digenapi pada kelahiran Yesus melalui seorang perawan dan melalui kematian dan kebangkitan-Nya.
Yesaya 7:14 menyebutkan, “Sebab itu Tuhan sendiri akan memberikan kepadamu sebuah tanda, lihatlah, perawan (Ibrani: ‛almâh) itu akan mengandung dan akan melahirkan seorang putra, dan dia akan memanggil namanya: Immanuel.” (ILT)
Kata Ibrani yang diterjemahkan sebagai “perawan” dalam ayat ini adalah ‛almâh dan merujuk kepada seorang perempuan muda usia menikah, namun umumnya juga termasuk arti perawan, karena itu yang diharapkan seorang perempuan muda Yahudi untuk menikah pertama kalinya.
Kata “perawan” ini adalah terjemahan yang akurat dan dikonfirmasi oleh Kitab Suci terjemahan Septuaginta, yang menggunakan kata Yunani parthinos untuk menterjemahkan ‛almâh. Parthinos secara khusus berarti seorang perempuan muda yang belum pernah berhubungan seks dengan laki-laki. Parthinos adalah kata yang digunakan baik oleh Matius maupun Lukas ketika mereka menggambarkan Maria, mengesahkan bahwa dia adalah seorang perempuan muda yang belum pernah berhubungan seks dengan laki-laki ketika Yesus dilahirkan.
Bukti lebih lanjut bahwa Anak laki-laki ini dilahirkan oleh seorang perawan adalah nubuat Mesianik tentang Yesus dinyatakan oleh Yesaya bahwa Dia akan disebut Immanuel, yang artinya “Allah beserta kita.” Ini adalah pernyataan jelas mengenai inkarnasi Allah di dalam Yesus Kristus, dan mengingatkan kita akan kata-kata Gabriel kepada Maria bahwa Anak laki-laki yang dilahirkannya “akan menjadi besar, dan akan disebut Putera Yang Mahatinggi” (Lukas 1:32 ILT).

5. Kepercayaan universal di antara orang-orang Kristen awal

Bahwa kelahiran oleh perawan dipercayai secara universal oleh orang-orang Kristen awal dibuktikan oleh “Pengakuan Iman Rasul-rasul,” pengakuan iman mula-mula yang berasal dari abad kedua dan digunakan secara menyeluruh oleh Gereja. Dengan memasukkan kelahiran oleh perawan di dalam pernyataan iman mereka, orang-orang percaya menunjukkan bahwa mereka menganggap itu doktrin penting dari Iman. Pengakuan Iman itu terbaca pada bagian: 
“Aku percaya kepada Allah Bapa yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi;
Dan dalam Yesus Kristus putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita:
Yang dikandung oleh Roh Kudus, lahir dari Perawan Maria”
Kepercayaan kepada kelahiran oleh perawan ini dikonfirmasi oleh Pengakuan Iman Nicene pada 325 M dan terus diyakini oleh Katholik, Orthodox Timur dan Kristen Protestan.
Perhatikan kata-kata dari hymne abad ke-18, “Hark the Herald Angles Sing,” tulisan Charles Wesley, seorang lulusan Oxford dan pelayan Anglikan, bersama saudaranya John, pemimpin kebangunan rohani besar Methodist. Karena menyebutkan kelahiran dari perawan, hymne ini menjadi lagu populer yang dinyanyikan pada saat Natal.
“Christ by highest heav’n adored
Christ the everlasting Lord!
Late in time behold Him come
Offspring of a Virgin’s womb!
Veiled in flesh the Godhead see
Hail the incarnate Deity!
Pleased as man with man to dwell
Jesus, our Emanuel
Hark the herald angels sing
Glory to the newborn king!”

Kesimpulan

Dengan banyaknya bukti kelahiran Yesus oleh seorang perawan, itu menimbulkan pertanyaan seperti mengapa begitu banyak orang yang tidak percaya peristiwa ini dan mujizat-mujizat lain yang tertulis di dalam Perjanjian Baru. Pertanyaan-pertanyaan ini terjawab di dalam buku The New Evidence That Demands a Verdict oleh seorang arkeolog Universitas Yale dan profesor, Millard Burrows, yang mengatakan,
“Ketidakpercayaan berlebihan dari banyak theolog liberal bukanlah berasal dari evaluasi secara hati-hati terhadap data yang tersedia, tetapi dari kecenderungan besar untuk menolak hal yang supernatural.”
Dengan kata lain, penghalang iman bukanlah intelektual, tetapi hati yang berketetapan untuk tidak percaya. Mempercayai Kristus tidak membutuhkan apa yang dinamakan “lompatan iman secara buta.” Setiap orang yang mencari dengan jujur, dan yang menyingkirkan prasangka mereka dan mempertimbangkan bukti-bukti historis juga akan mengalami kesaksian yang diteguhkan oleh Roh Kudus di dalam hati mereka dan akan tahu bahwa Yesus adalah benar-benar dilahirkan oleh seorang perawan. Dan jika bagian kisah itu benar, maka kita juga dapat memiliki keyakinan bahwa kisah lainnya juga adalah benar.

Lampiran Kesaksian Ron Wyatt tentang Darah Yesus

Ronald Eldon Wyatt (2 Juni 1933 – 4 Augustus 1999) adalah seorang arkeolog yang penemuan-penemuannya menimbulkan keterkejutan dan perpecahan banyak kalangan. Banyak orang yang menolak dengan skeptis, namun banyak juga yang mempercayainya. Salah satu penemuan paling mengejutkan dalam hidup Ron Wyatt adalah Tabut Perjanjian Israel, yang dia temukan dalam penggalian, berada tepat di bawah tempat penyaliban Tuhan Yesus Kristus. Yang lebih “ajaib” adalah, dia menemukan darah Yesus yang tertumpah di kayu salib itu turun, masuk ke dalam celah-celah batu, dan tercurah ke atas tutup pendamaian Tabut Perjanjian Israel.
Ron mengambil sampel darah itu dan melakukan tes laboratorium.
Video berikut ini kesaksian Ron Wyatt ketika presentasi dan menjawab pertanyaan seorang penanya.
Transkrip:
Seorang wanita bertanya: “Selamat sore Ron. Saya mau mengucapkan terima kasih telah mempresentasikan semuanya dengan baik kepada kami dengan gratis. Pertanyaan saya adalah, “Anda mengatakan Anda memiliki darah Tuhan kita yang telah diperiksa oleh pihak Israel. Apa hasil penelitian mereka tentang darah tersebut?”
Ron Wyatt: “OK, kita tidak bisa menerima pertanyaan kedua. Maafkan saya, tapi kita kehabisan waktu. Dengan cepat, OK?
Darah kering adalah darah mati. Semua orang tahu itu. OK? Mereka bisa mengetes darah Firaun, mummi Firaun, ada beberapa hal yang mereka bisa lakukan. Tetapi mereka tidak bisa menghitung jumlah kromosom. Setidaknya tidak dengan metode yang saya ketahui. Teknologi terus berubah. Saya tidak mengatakan saya tahu semuanya. Namun, setahu saya kita tidak bisa menghitung jumlah kromosom dari darah mati. Kita bisa mendapatkan DNA dan lainnya tapi bukan jumlah kromosom. OK? Kecuali dari sel darah putih yang hidup.
Sekarang… pertama-tama dalam analisa ini saya membawa darah-Nya ke sebuah laboratorium di Israel. Saya bertanya kepada seorang kolega yang bekerja di IAA Antiquities, “Di mana laboratorium bagus yang bisa dipercaya?” Dan mereka bilang ada di sana dan sebagainya. Saya ikuti arahannya. Saya bilang kepada mereka, “Tolong teliti darah ini dan beri tahu saya apa yang bisa Anda dapatkan darinya.” Kata mereka, “Kami akan menyusun kembali darah itu, dan menaruhnya ke dalam larutan garam biasa. Dan menjaganya pada suhu badan dan diputar-putar dengan halus selama 72 jam.” Itu urusan mereka, itu bagus. Tapi saya ingin di sana saat mereka mengeceknya. Mereka pun setuju. Jadi saya kembali dan mereka memeriksa darah itu. Kata mereka, “Ini adalah darah manusia.” Kami dapat mengatakan itu. Mereka melakukan tes apa pun yang diperlukan. Lalu saya minta mereka mengambil sel darah putih dan taruhlah di dalam medium pembiakan. Dan jagalah pada suhu tubuh selama 48 jam. Kata mereka, “Itu sia-sia saja, karena ini darah mati.” Kata saya, “Maukah Anda melakukannya bagi saya?” Kata mereka, “OK, kami akan melakukannya.” Saya bilang saya harus ada di sana saat Anda mengeluarkan darahnya dan memeriksanya. Jadi, saya ada di sana. Dan mereka mengeluarkannya dan memeriksanya di bawah mikroskop. Kemudian teknisi yang satu memanggil teknisi lain di sana, lalu mereka memanggil boss yang di sana. Dan mereka berbicara dalam bahasa Ibrani untuk beberapa saat. Dan mereka melihat ke arah saya dan berkata, “Tuan Wyatt, darah manusia ini hanya punya 24 kromosom di dalamnya. Normalnya manusia punya 46 kromosom, 23 dari ibu dan 23 dari ayah. 22 autosom dari ibu dan 22 autosom dari ayah. Dan Anda mendapatkan X dari ibumu dan X atau Y dari ayahmu.
Darah ini punya 23 kromosom dari sisi ibu, dan hanya 1 kromosom Y. Anak ini tidak bisa berkembang secara sempurna jika tidak ada autosom dari ibunya. Jadi semua ciri fisiknya ditentukan dari sisi ibunya, autosomnya. Kelaki-lakiannya ditentukan oleh satu kromosom Y yang asalnya bukanlah dari seorang manusia laki-laki. Lalu kata mereka, “Darah ini hidup.” Lalu mereka bertanya, “Darah siapakah ini?”
*hening… Ron terisak*
Saya berkata, “Ini adalah darah Mesias-mu.” Dan saya tegaskan kepada Anda, hidup mereka seketika berubah.”

Referensi: