Membandingkan Yesus Dengan Muhammad
Ketika sebuah komputer dibuat, para teknisi memeriksa secara cermat dan menguji, apakah ada masalah dengan komputer tersebut saat ia meninggalkan pabrik. Perilaku pengikut sebuah agama harus diuji berdasarkan, seperti apa agama itu dibuat oleh pendirinya.
Kita bisa menguji hidup Yesus dari keempat Injil. Kita pun bisa menguji hidup Muhammad dari Quran, Hadis dan sumber-sumber lainnya seperti Sirat Rasul Allah.
Apa yang memotivasi para Muslim fundamentalis untuk melakukan kekerasan? Sudah banyak usaha yang dilakukan untuk menjawab hal ini. Para apologet Muslim dengan cepat mengatakan bahwa orang-orang Kristen pun melakukan kekerasan. Para sekularis menjelaskan bahwa setiap orang yang percaya kepada Tuhan memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan, sementara mereka mengabaikan pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan oleh kaum ateistik dalam revolusi Perancis, pembersihan yang dilakukan oleh Stalin dan Revolusi Kebudayaan Mao Tse-tung yang menyebabkan jutaan nyawa melayang.
Dalam sebuah usaha untuk menyingkapkan motivasi-motivasinya, kedua pendiri agama terbesar dunia bisa diperbandingkan. Berdasarkan Buku Fakta Dunia, dari 6,5 milyar manusia, 33,32 persen adalah orang Kristen dan 21,01 persen Muslim.
Ketika sebuah komputer dibuat, para teknisi memeriksa secara cermat dan menguji, apakah ada masalah dengan komputer tersebut saat ia meninggalkan pabrik. Perilaku pengikut sebuah agama harus diuji berdasarkan, seperti apa agama itu dibuat oleh pendirinya.
Kita bisa menguji hidup Yesus dari keempat Injil. Kita pun bisa menguji hidup Muhammad dari Quran, Hadis dan sumber-sumber lainnya seperti Sirat Rasul Allah.
Quran adalah sebuah koleksi dari wahyu-wahyu pribadi Muhammad, yang ia terima antara tahun 610-632 AD. Versi-versi yang saling berkonflik diturunkan secara oral hingga akhirnya Kalifah Uthman menstandarisasikannya pada sekitar tahun 650 AD. Hadis adalah cerita-cerita tentang Muhammad yang diturunkan secara oral hingga masa Kalifah Umar II mulai mengumpulkannya, yaitu antara tahun 717-720 AD.
Sirat Rasul Allah, atau “Kehidupan Rasul Allah,” ditulis oleh Ibn Ishaq antara tahun 707-773 AD, dan disimpan kopian-kopiannya oleh Ibn Hisham (wafat tahun 883), dan al-Tabari (839-923). Tahun 1861, Sir William Muir mempublikasikan sebuah terjemahan dalam bahasa Inggris dengan judul “The Life of Mahomet.” Diterjemahkan oleh Edward Rehatsek, diedit oleh Michael Edwards dan dipresentasikan pada Royal Asiatic Society of London in 1898. Universitas Oxford mempublikasikan terjemahan Alfred Guillaume pada tahun 1955.
Sebuah tinjauan untuk sumber-sumber ini memperlihatkan:
Yesus adalah seorang pemimpin agama. Ia tidak pernah membunuh seorang pun.
Muhammad adalah seorang pemimpin agama dan seorang pemimpin militer. Diperkirakan Muhammad telah membunuh sekurangnya 3000 orang, termasuk memenggal kepala 700 orang Yahudi dari Bani Qurayza, yaitu satu suku Yahudi yang ada di Medina, pada tahun 672 AD.
Orang Yahudi menyerah dan Rasul Allah menahan mereka di Medina...Kemudian Rasul pergi ke pasar...dan menggali parit di sana. Kemudian ia mengirim mereka semuanya ke sana dan memenggal leher mereka dan memasukkannya ke dalam parit-parit itu...Seluruhnya ada 600-700 orang, meskipun ada sejumlah sarjana yang memperkirakan jumlahnya antara 800-900 orang.
Ketika mereka dibawa sebagian demi sebagian kepada rasul, mereka bertanya kepada Ka’b, apa yang ia pikirkan untuk dilakukan pada mereka. Ia menjawab,”Tidakkah engkau mengerti? Tidak bisakah engkau lihat bahwa mereka tidak akan pernah berhenti mencemoohkanmu, dan mereka yang sudah ditawan seharusnya tidak diijinkan kembali? Demi Allah mereka harus dihukum mati! Hal ini berlangsung terus seperti itu hingga mereka semua berhasil dibinasakan” (Sirat Rasul Allah)
Yesus tidak pernah mempunyai budak-budak.
Muhammad menerima seperlima dari para tawanan yang diperoleh dalam peperangan, termasuk para wanita (Sura 8:41)
“Muhammad memberikan perintah dan kemudian, kepala kedua pemimpin suku dipisahkan dari tubuh mereka. Penyiksaan dan darah yang tertumpah terlihat semakin mengerikan ketika Muhammad mengutus Bilal untuk menangkap isteri Kinana dan membawanya pada Muhammad... Kemudian Muhammad melepaskan jubahnya dan memakaikannya pada Safiyah dan sekarang Safiyah menjadi miliknya” (Conquest of Khaybar, A.D. 628, Sirat Rasul Allah).
“Rasul menduduki benteng-benteng orang Yahudi...dan sementara ia berjalan ia membawa para tawanan. Di antara mereka adalah Safiyah, isteri Kinana...Rasul memilih Safiyah untuk dirinya sendiri. Para tawanan lainnya didistribusikan di antara orang-orang Muslim” (Sirat Rasul Allah).
“Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki” (Sura 4:24).
Yesus tidak pernah menikah.
Muhammad punya banyak isteri.
“Anas berkata,”Biasanya rasul menggilir semua isteri-isterinya dalam satu jam, pada siang dan malam hari, dan jumlah mereka adalah 11 orang.” Aku bertanya pada Anas,”Apakah rasul mempunyai kekuatan untuk itu? Anas menjawab,”Kami selalu mengatakan bahwa rasul diberikan kekuatan 30 orang pria.” (Hadith Sahih al-Bukhari, Vol 1, Buku 5, No.268)
“Muhammad berkata: ‘Wanita bisa dinikahi untuk agama, hartanya atau kecantikannya. Karena itu nikahilah seorang untuk agama’” (Abu Issa al-Tarmidi, Sunan al-Tarmidi, Medina n.d., p. 275, B: 4, H: 1092).
“Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu...”(Sura 33:50).
Ketika perilaku Muhammad diamati, para sarjana Muslim mengatakan bahwa Raja Daud yang ada dalam Alkitab pun juga seorang nabi, namun ia juga membunuh orang, memiliki budak-budak dan banyak isteri. Tetapi Daud hanya ingin memiliki sepotong kecil tanah sebagaimana yang Tuhan telah janjikan kepada Israel. Tak ada perintah Alkitab bagi orang Yahudi untuk menaklukkan dunia.
Di samping itu, Raja Daud bukanlah pendiri Kekristenan – melainkan Yesus. Alkitab mengatakan bahwa Yesus-lah yang harus menjadi teladan bagi setiap orang Kristen, bukan Raja Daud (Yohanes 13:14-16). Rasul Paulus menulis,”Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.” (1 Korintus. 11:1). Yesus tidak pernah membunuh seorang pun, tidak pernah memperbudak seorang pun dan tidak pernah menikah.
Yesus tidak pernah memaksa para pengikutNya untuk percaya. Setelah Yesus mengucapkan pernyataan-pernyataan yang keras,”Banyak dari para muridNya yang pergi dan tidak lagi mau mengikutiNya. Kemudian Yesus berkata kepada kedua belas murid,’Apakah kamu pun tidak mau pergi juga?’ Kemudian Simon menjawab,’Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal’” (John 6:31-69).
Muhammad memaksa para pengikutnya agar mereka tetap percaya. “Siapapun yang mengganti agama Islamnya, maka bunuhlah dia” (Hadith as-Bukhari, Vol.9, Bk.84, No. 57).
Yesus mengajarkan bahwa Tuhan adalah Bapa kita (Matius 6:10)
Muhammad mengajarkan bahwa adalah sebuah penghujatan jika kita menyebut Tuhan sebagai bapa (Sura 5:18).
Yesus mengajarkan bahwa manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Tuhan (Matius 22:20, ref. Kejadian 1:26-27, 9:6).
Muhammad mengajarkan bahwa Allah tidak bisa digambar (Sura 42:11, Sura 112:4).
Yesus mengajar,”Ampunilah mereka yang berbuat kesalahan kepadamu (Matius 6:10-15).
Muhammad memerintahkan para pengikutnya untuk melakukan pembalasan kepada mereka yang berbuat salah terhadap kehormatan, keluarga atau agama mereka.
Dikisahkan oleh Anas bin Malik: ’Pada hari Penaklukan, Nabi memasuki Mekah, mengenakan sebuah topi baja pada kepalanya. Ketika ia melepaskannya, seorang pria datang dan berkata,”Ibn Khatal sedang bergelantungan pada tirai Ka’bah.” Kemudian rasul berkata,”Bunuhlah dia” (Hadith Sahih al-Bukhari Vol.5, Book 59, No.582).
“Ibn Khatal...memiliki dua orang budak perempuan yang biasa bernyanyi untuknya dan teman-temannya. Mereka mengucapkan penghinaan kepada Nabi. Kemudian Nabi memberikan perintah yang spesifik yaitu bahwa kedua budak perempuan itu pun harus dibunuh...Yang lainnya (yang harus dibunuh) adalah al-Huwayrith Nuqaydh Wahb Qusyy, yaitu seorang yang biasa menghinanya di Mekah” (Sirat Rasul Allah).
Yesus tidak pernah membalas mereka yang melakukan kejahatan terhadap diriNya, malahan ia berkata: “Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu yang mereka lakukan.” (Lukas 23:34)
Muhammad melaksanakan pembalasan ketika ada yang melakukan kekerasan kepadanya, memerintahkan supaya musuh-musuhnya dibunuh.
“Muhammad mengutus Abdullah untuk melaksanakan diplomasi demi mendapatkan kesempatan membunuh Sofyan. Abdullah pun pergi, berpura-pura bahwa ia berada pada pihak Sofyan. Dan ketika saatnya tepat, ia memenggal leher Sofyan. Ia membawa kepala Sofyan kepada Muhammad , yang saat itu tengah berada di sebuah mesjid di Medina. Muhammad merasa sangat senang, kemudian memberikan tongkatnya pada si pembunuh dan berkata: ‘Ini akan menjadi tanda antara kamu dan saya pada hari kebangkitan. Sesungguhnya, hanya sedikit orang pada hari itu yang punya sesuatu yang bisa ia pakai untuk bersandar’” (Sirat Rasul Allah).
“Ibn Sa’d Tabaqat melaporkan: Rasul Allah masuk melalui Adhakhir ke dalam kota Mekah...Ia memerintahkan enam orang pria dan empat orang wanita untuk dibunuh” (Kitab al-Tabaqat, written by Ibn Sa’d (A.D. 745-845) (Vol. 2, p. 168).
Mengikuti Yesus berdasarkan kerelaan, dari dalam keluar.
Mengikuti Muhammad seringkali karena paksaan, dari luar ke dalam.
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk (Sura 9-29).
Seorang martir dalam pemikiran Kristen dan Yahudi adalah seseorang yang mati karena imannya.
Seorang martir dalam pemikiran Islam adalah mereka yang mati karena imannya, yaitu saat mereka membunuh orang-orang kafir.
“Diriwayatkan oleh Abu Huraira: ”Rasul berkata,”Orang yang berpartisipasi dalam perang suci demi Allah dan tak ada yang memaksa dia melakukan hal itu kecuali imannya kepada Allah dan RasulNya, maka ia akan diberi balasan oleh Allah, apakah berupa penghargaan atau harta rampasan (jika ia selamat) atau akan dimasukkan ke dalam Firdaus (jika ia terbunuh dalam pertempuran dan menjadi seorang martir’” (Hadith Sahih al-Bukhari, Vol. 1, Bk. 2, No. 35).
Kekristenan mengajarkan bahwa Tuhan menginginkan sebuah hubungan pribadi dengan setiap individu.
Islam mengajarkan bahwa individu-individu tidak bisa berelasi dengan Allah, sebab Allah itu transenden dan tidak bisa dikenal.
Agama Yesus dikenal sebagai agama pengampunan dan kasih
Agama Muhammad dikenal sebagai agama ketaatan dan takut.
Tak ada Rasul Yesus yang memimpin tentara. Sebuah desa tidak menerima Yesus “Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka. Lalu mereka pergi ke desa yang lain.” “Sebab Anak Manusia datang bukan untuk membinasakan manusia, melainkan untuk menyelamatkan mereka” (Luke 9:52-56).
Semua kalifah yang mengikuti Muhammad memimpin tentara. (Kalifah Abu Bakar, Umar, Uthman, Ali, Muawiyyah, Ummayah, Abbasid, dan sebagainya).
Dalam kurun waktu 300 tahun yang pertama dari sejarah Kekristenan, terjadi sepuluh kali penganiayaan yang dilakukan Roma, dan orang-orang Kristen dilemparkan ke dalam Koloseum untuk menjadi makanan singa. Tidak pernah orang-orang Kristen memimpin sebuah pasukan untuk memerangi mereka yang sudah menganiaya mereka.
Dalam kurun waktu 300 tahun sejak Islam lahir, orang Muslim menaklukkan Arabia, Persia, Tanah Suci Israel, Afrika Utara, Spanyol, Perancis Selatan, Afrika Tengah, dan menginvasi wilayah-wilayah di Asia dan Asia Kecil.
Berperang adalah hal yang tidak konsisten dengan teladan Yesus, tetapi tidak demikian halnya dengan Muhammad, yang mana Sirat Rasul Allah melaporkan bahwa Muhammad secara personal memimpin 27 penyerangan.
Ajaran Yesus bagaimana memperlakukan musuh adalah sbb:
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu (Matius 5:44).
Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu (Matius 5:39).
Siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu (Matius 5:39).
Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu (Matius 5:40).
Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil (Matius 5:41).
Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga (Matius 6:14).
Janganlah kamu menghakimi supaya kamu tidak dihakimi (Matius 7:1).
Berbahagialah orang yang membuat damai (Matius 5:9).
Berbahagialah orang yang penuh kemurahan, karena mereka akan diberi kemurahan (Matius 5:7).
Kamu telah mendengar yang telah dikatakan kepada mereka pada zaman dahulu: Janganlah membunuh; dan siapa yang membunuh, dia pantas berada dalam hukuman. Namun, Aku berkata kepadamu bahwa setiap orang yang menjadi marah tanpa sebab terhadap saudaranya, dia pantas berada dalam hukuman; dan siapa yang berkata kepada saudaranya: Raka, dia pantas berada di hadapan Sanhedrin, dan siapa yang berkata: Dungu, ia pantas berada dalam neraka api (Matius 5:21-22).
Dan sebagaimana kamu menghendaki supaya orang berbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka (Lukas 6:27-36).
Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, apa saja yang telah kamu lakukan kepada seseorang yang terkecil dari saudara-saudara-Ku ini, kamu telah melakukannya kepada-Ku (Matius 25:40).
Ajaran Muhammad bagaimana memperlakukan musuh adalah sbb:
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir (Sura 48:29).
Perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu (Sura 9:123, 66:9).
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian (Sura 9:29).
Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka (Sura 47:4).
Jika seseorang berhenti percaya kepada Allah, bunuhlah dia (al-Bukhari 9:84-57).
Orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu) (Sura 5:51, 60,13).
Janganlah sekali-kali kamu menjadi penolong bagi orang-orang kafir (Sura 28:86).
Bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah) (Sura 2:191).
Tak seorang Muslim pun yang boleh dibunuh karena membunuh seorang kafir (al-Bukhari 1:3; 111).
Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). (Sura 5:33).
Apa yang memotivasi para Muslim fundamentalis untuk melakukan kekerasan? Sementara Yesus adalah seorang pemimpin religius, Muhammad adalah seorang pemimpin religius dan militer. Karena itu, usaha untuk memisahkan aspek militan Islam dari aspek religiusnya dapat dikategorikan sebagai sebuah usaha untuk memisahkan/membagi Muhammad.
Semakin dekat seseorang mengikuti teladan Yesus, maka motivasinya pun semakin penuh dengan damai.
Semakin dekat seseorang mengikuti teladan Muhammad, semakin militan juga motivasinya.
Bible Resource Center
India Outreach Missions
B.23/24, Aakar Nagar, Katol Road, Nagpur -13.
Phone: 0712-6460449/9225667749 Email:iom_nagpur(at)rediffmail.com
https://buktidansaksi.com/blogs/2272/2015/10/Membandingkan-Yesus-Dengan-Muhammad-
No comments:
Post a Comment