Penjara Pertama di Britania Raya dengan Penghuni Mayoritas Muslim Diwarnai Pemaksaan untuk Memeluk Islam
Angka penghuni Muslim di Penjara Whitemoor, Cambridgeshire diperkirakan telah berlipat ganda dibandingkan dengan tahun 2008. Ini merupakan penjara dengan jumlah penghuni Muslim terbanyak yang ada di penjara milik Inggris Raya. Bahkan pada tahun tersebut, petugas kelpolisian telah memberi peringatan akan radikalisasi. Saat ini situasinya terlihat memburuk dengan sangat cepat.
“Sekitar separuh dari penghuni penjara di bagian utama Whitemoor merupakan Muslim, sangat memperngaruhi keadaan sosial penjara dan mengganggu hirarki yang sudah ada,” demikian laporan dari Independent Monitoring Board – yang melakukan penilaian terhadap kesejahteraan penghuni penjara.
Laporan tersebut memberi kesimpulan: “Terhadap latar belakang demikian, kami mencatat bahwa beberapa penghuni penjara dan petugas mendapati bahwa kehadiran Muslim ini menyebabkan mereka kewalahan. Perpecahan agama dan sosial di Whitemoor berpotensial untuk memunculkan resiko-resiko kedisiplinan dan, oleh karena itu, juga keamanan.”
Secara nasional, populasi penjara Britania Raya adalah sekitar 15%. Namun demikian, laporan mengungkapkan bahwa populasi Muslim di Whitemoor meningkat tajam dari 40% pada tahun lalu, dan 28% di tahun 2008. Di antara usia 22 dan 39 tahun, tahun ini penghuni Muslim mencapai 56% di penjara tersebut.
“Tidak saja Islam menjadi agama mayoritas, mereka juga merupakan kekuatan blok terbesar, menggantikan geng terbesar yang sebelumnya ada.
Laporan tersebut menggarisbawahi sebuah bagian dalam sebuah studi perdana mengenai fenomena Islamisasi di penjara, diterbitkan tahun 2012 oleh Alison Liebling, yang merujuk pada Whitemoor:
“Ada beberapa ‘pemain berat’ di antara populasi Muslim yang tampaknya sedang merancang dinamika kekuatan di dalam penjara, bukan melakukan propaganda ataupun menjalankan keyakinan mereka.
“Banyak pemain yang kuat secara fisik ‘membangun kembali identitas fisik’ mereka sebagai pemimpin di penjara dan menggunakan status keyakinan mereka (yang baru mereka peluk) sebagai alat untuk membangun status.”
Para peghuni mengatakan kepada Liebling dan peneliti-penelitinya bahwa mereka sering dianiaya agar memeluk Islam, dan orang yang menolak terlalu takut untuk memasak babi di dapur umum karena bisa jadi akan menyebabkan mereka tersinggung.
Beberapa penghuni penjara mengklaim bahwa penjara berfungsi sebagai “tempat perekrutan” bagi kaum ekstrimis karena penghuni berusia muda “mengagumi” para teroris yang ditempatkan di sana.......
Sumber: breitbart.com
No comments:
Post a Comment