purchase books written by me.

purchase books written by me.
harga buku Rp. 21.000,- atau US$ 7.00

Thursday, April 13, 2017

cuma orang yang males mikir yang gampang ditepu mamad si rosul palsu

Baca n pelajarin artikel2 di bawah.
terus mikir.
maka lo akan nyadar kalo lo slama ini de ditepu mamad. ha...7x
Rabu , 12 April 2017, 19:13 WIB

Tiap Manusia Ditempeli Jin atau Setan, Benarkah?

Red: Nasih Nasrullah
sunset
sunset
REPUBLIKA.CO.ID, Jawaban atas pertanyaan ini, bisa dengan mudah dilacak di berbagai referensi primer. Baik teks-teks Alquran dan hadis atau karya-karya ulama.
Sejatinya setiap manusia itu ditempeli setan dari bangsa jin. Setan inilah yang menurut Badruddin bin Abdullah as-Syibli dalam kitabnya Gharaib wa ‘Ajaib al-Jin membisikkan hawa jahat dan kemaksiatan kepada yang bersangkutan dan kerap disebut dengan qarin.   
Ibnu Katsir menjelaskan, maksud kata qarin dalam surah Qaaf ayat 27 adalah setan yang didelegasikan untuk menggangunya. Pendapat ini juga diutarakan Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah. 
Keberadaan qarin yang mengganggu manusia tersebut dengan pengecualian Rasulullah SAW. Tak ada satupun setan yang mampu mengganggu Rasul. Bahkan, dalam banyak riwayat disebutkan qarin yang mengikuti Rasul tersebut memeluk Islam.  
Riwayat Abdullah bin Mas’ud yang dinukilkan Imam Muslim menyatakan bahwa setiap orang mempunyai qarin dari bangsa jin. Sahabat menanyakan, "Termasuk engkau wahai Rasulullah? “ 
Rasul menjawab, "Iya hanya saja Allah SWT melindungiku kemudian dia berislam dan tidak memengaruhiku kecuali kebaikan.” 
Riwayat lain dari Muslim juga menyebutkan qarin yang menempel ke manusia itu bukan saja dari bangsa jin tetapi juga ada yang berasal dari bangsa malaikat. 
Imam Nawawi dalam Syarh Muslim membeberkan persoalan ini dalam bab khusus, yaitu bab "Godaan Setan dan Pengutusan Pasukan untuk Menggoda Manusia dan di Tiap Manusia Ada Qarin.” 
Imam Nawawi pun menjelaskan, dalam hadis ini terdapat isyarat tegas agar kita, mewaspadai godaan-godaan jahat dari jin tersebut.   

Selasa , 04 April 2017, 09:42 WIB

Kesurupan Jin, Bagaimana Mungkin? Ini Penjelasannya

Red: Nasih Nasrullah
Antara
Siswa kesurupan (ilustrasi)
Siswa kesurupan (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, Kasus kesurupan atau kerasukan jin kerap terjadi karena satu dan lain hal. Tetapi, bagaimana mungkin jin bisa memasuki badan manusia? 
Qadi Badruddin bin Abdullah as-Syibli dalam kitabnya Gharaib wa ‘Ajaib al-Jin menjelaskan fenomena tersebut.  
Sebagian tokoh dari Mu’tazilah, seperti al-Jubba’i dan Abu Bakar ar-Razi Ibn Zakariya yang terkenal sebagai dokter, menampik fakta kesurupan. 
Meski percaya adanya jin, tetapi mereka berpendapat mustahil dua fisik (fisik manusia dan fisik jin) bersatu dalam satu tubuh manusia (korban kerasukan). 
Mereka juga berdalih, tidak ditemukan satu riwayat pun dari Rasulullah SAW yang menguatkan fakta kesurupan itu. 
Akan tetapi, pandangan pentolan Mu’tazilah itu dibantah oleh kalangan Ahlussunnah waljamaah (Aswaja). 
Dalam kitab Maqalat, Abu Hasan al-Asy’ari menegaskan bangsa jin itu bisa merasuk ke tubuh manusia. Ini sebagaimana digambarkan firman Allah SWT: 
”Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.” (QS al-Baqarah [2]: 275).
Ketika Abdullah bertanya kepada sang ayah, Ahmad Ibn Hanbal, ihwal mereka yang ingkar adanya jin yang masuk badan manusia, ayahnya tersebut berkata, ”Wahai anakku, mereka berdusta, Rasulullah sendiri yang menegaska fakta itu (kerasukan jin.”
Dalam hadis riwayat Ibnu Abbas dikisahkan, seorang perempuan yang membawa serta anaknya, mendatangi Rasulullah SAW. Si perempuan mengadu anaknya yang tiba-tiba terserang gila serupa diganggu jin pada siang dan malam hari. 
Rasulullah pun mengusap dada anak laki-laki itu dan berdoa. Lalu si anak muntah dan seketika itu keluarlah bayangan hitam dari tubuhnya. 
Qadi Abdul Jabbar menjelaskan, hakikat jin yang masuk pada tubuh manusia itu seperti udara. Tubuh mereka lembut dan sangat mungkin masuk ke tubuh kita. Kedua fisik tersebut bersatu, tanpa menghilangkan fisik yang lain. Meski dua-duanya tetap dalam eksistensi masing-masing.  

SEKARANG GUE AJAK LO MIKIR.
setiap orang mempunyai qarin dari bangsa jin. Sahabat menanyakan, "Termasuk engkau wahai Rasulullah ? “ 
Rasul menjawab, "Iya hanya saja Allah SWT melindungiku kemudian dia berislam dan tidak memengaruhiku kecuali kebaikan.” 
TAPI MAMAD KOK BISA KENA SIHIR YAHUDI WALAU DE DILINDUNGI OLO?
Sihir merupakan barang dagangan orang-orang yahudi. Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman:
{وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ}
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia …” (QS. Al-Baqarah : 102)
Orang-orang Yahudi telah berusaha menyihir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka seorang laki-laki Yahudi pun menyihir beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bersamaan dengan itu, beliau sabar sampai-sampai beliau merasa telah melakukan sesuatu, padahal beliau belum melakukannya.

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan :
سَحَرَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي زُرَيْقٍ يُقَالُ لَهُ لَبِيدُ بْنُ الْأَعْصَمِ حَتَّى كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهُ كَانَ يَفْعَلُ الشَّيْءَ وَمَا فَعَلَهُ حَتَّى إِذَا كَانَ ذَاتَ يَوْمٍ أَوْ ذَاتَ لَيْلَةٍ وَهُوَ عِنْدِي لَكِنَّهُ دَعَا وَدَعَا ثُمَّ قَالَ يَا عَائِشَةُ أَشَعَرْتِ أَنَّ اللَّهَ أَفْتَانِي فِيمَا اسْتَفْتَيْتُهُ فِيهِ أَتَانِي رَجُلَانِ فَقَعَدَ أَحَدُهُمَا عِنْدَ رَأْسِي وَالْآخَرُ عِنْدَ رِجْلَيَّ فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ مَا وَجَعُ الرَّجُلِ فَقَالَ مَطْبُوبٌ قَالَ مَنْ طَبَّهُ قَالَ لَبِيدُ بْنُ الْأَعْصَمِ قَالَ فِي أَيِّ شَيْءٍ قَالَ فِي مُشْطٍ وَمُشَاطَةٍ وَجُفِّ طَلْعِ نَخْلَةٍ ذَكَرٍ قَالَ وَأَيْنَ هُوَ قَالَ فِي بِئْرِ ذَرْوَانَ فَأَتَاهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نَاسٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فَجَاءَ فَقَالَ يَا عَائِشَةُ كَأَنَّ مَاءَهَا نُقَاعَةُ الْحِنَّاءِ أَوْ كَأَنَّ رُءُوسَ نَخْلِهَا رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا اسْتَخْرَجْتَهُ قَالَ قَدْ عَافَانِي اللَّهُ فَكَرِهْتُ أَنْ أُثَوِّرَ عَلَى النَّاسِ فِيهِ شَرًّا فَأَمَرَ بِهَا فَدُفِنَتْ.
“Seseorang dari Bani Zuraiq, yang bernama Labid bin Al-A’sham, menyihir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga beliau merasa melakukan sesuatu yang tidak dilakukannya. Sampai pada suatu hari atau pada suatu malam ketika beliau berada di sisiku, beliau terus berdo’a dan berdo’a. Kemudian beliau bersabda,
“Wahai ‘Aisyah, apakah kamu tahu bahwa Allah telah memperkenankan do’aku tentang apa yang aku tanyakan kepada-Nya? Ada dua orang yang mendatangiku, satu diantaranya duduk di dekat kepalaku dan yang satunya lagi berada di dekat kakiku.
Lalu salah seorang diantara keduanya berkata kepada temannya,”Sakit apa orang ini?”
“Terkena sihir,” sahut temannya.
“Siapa yang telah menyihirnya?” tanya temannya lagi.
Temannya menjawab, “Labid bin al-A’sham.”
“Dengan apa?”
Dia menjawab, “Dengan sisir dan rontokan rambut ketika disisir, dan mayang kurma jantan.”
“Lalu dimana semuanya itu berada?” tanya temannya.
Dia menjawab, “Disumur Dzarwan”.
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi sumur itu bersama beberapa orang sahabat beliau. Setelah kembali, beliau berkata, “Wahai ‘Aisyah, seakan-akan airnya berwarna merah seperti perasan daun pacar, dan ujung dahan pohon kurma (yang berada di dekatnya) seakan-akan seperti kepala syaitan”.
Lalu ‘Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, tidakkah engkau meminta dikeluarkan?” Beliau menjawab, “Allah telah menyembuhkanku, sehingga aku tidak ingin memberi pengaruh buruk kepada umat manusia dalam hal itu”. Kemudian beliau memerintahkan untuk menimbunnya, maka semuanya pun ditimbun dengan segera (HR. Bukhari dan Muslim).
Sumber: https://muslim.or.id/17272-fatwa-ulama-rasullullah-shallallahualaihi-wasallam-pernah-disihir-dan-apakah-beliau-diracuni.html

masih banyak orang yang beranggapan, setan hanya menyuruh kita berbuat kejahatan atau setan tidak pernah menyuruh beribadah. Mereka tidak tahu bahwa sahabat Abu Hurairah pernah disuruh setan untuk membaca ayat kursi setiap malam. Ibadah yang dimotivasi rayuan setan bukan lagi ibadah, melainkan maksiat.

Jam terbang iblis dalam menggoda manusia sudah sangat lama. Ia tahu betul apa kesukaan manusia. Iblis tidak akan menyuruh orang yang suka beribadah untuk minum khamr. Tapi Iblis menyuruhnya, antara lain, beribadah haji berkali-kali. Ketika manusia beribadah haji karena mengikuti rayuan iblis melalui bisikan hawa nafsunya, maka saat itu tipologi haji pengabdi setan telah melekat padanya. Wa Allah a’lam.
SEKARANG GUE AJAK LO MIKIR.
KATENYE OLO LINDUNGIN MAMAD. TRUS KOK MAMAD BISA KENA SIHIR YAHUDI SEH? HA...7X
ARTINYE APE?
TUHAN ESLAM BERNAMA OLO KALAH MA SETAN MAKANYE MAMAD BISA KENA SIHIR. HA...7X
JADI NGAPAIN LO IKUT OLO, TUHAN YANG KALAH MA SETAN. HA...7X
SEKARANG GUE AJAK LO MIKIR SKALI LAGE LEWAT QORAN N HADIS.
QORAN
QS 6:123 Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya.
QS 19:83 Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan- syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat ma’siat dengan sungguh-sungguh?
QS 21:82 Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman), segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya, dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu; dan adalah Kami memelihara mereka itu,

HADIS
Dari Shofiyah binti Huyay, ia berkata, “Pernah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang beri’tikaf, lalu aku mendatangi beliau. Aku mengunjunginya di malam hari. Aku pun bercakap-cakap dengannya. Kemudian aku ingin pulang dan beliau berdiri lalu mengantarku. Kala itu rumah Shofiyah di tempat Usamah bin Zaid. Tiba-tiba ada dua orang Anshar lewat. Ketika keduanya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka mempercepat langkah kakinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengatakan, “Pelan-pelanlah, sesungguhnya wanita itu adalah Shofiyah binti Huyay.” Keduanya berkata, “Subhanallah, wahai Rasulullah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setan menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah. Aku khawatir sekiranya setan itu menyusupkan kejelekan dalam hati kalian berdua.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 3281 dan Muslim no. 2175).

Sumber : https://rumaysho.com/3485-setan-menyusup-melalui-aliran-darah.html



Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,


“Jika di antara kamu sekalian bangun dari tidur, hendaklah berwudhu dan memasukkan air ke hidung lalu dikeluarkan sebanyak tiga kali, sesungguhnya setan bermalam d lubang hidungnya.” (Muttafaq alaih).

Nabi SAW bersabda,

Menguap dalam shalat adalah dari setan, jika di antara kamu sekalian menguap hendaklah ditahan sebisa mungkin.”


Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidur, maka ber-istintsâr-lah tiga kali, karena sesungguhnya Syaithan bermalam dalam rongga hidungnya.” (Dikeluarkan oleh Al-Bukhâriy[15], Muslim[16] dan An-Nasâ-iy[17]). Ini lafaz dari Muslim.

NAH LO. 
Sesungguhnya setan menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah.

OLO PIARA SETAN.
OLO KIRIM/UTUS SETAN untuk menghasut.
OLO MEMPERKERJAKAN SETAN.
OLO ADAKAN PENJAHAT TERBESAR.
MAKANYE MIKIR YEH.
OLO YANG PIARA, KIRIM/UTUS untuk menghasut N MEMPERKERJAKAN SETAN N MENGADAKAN PENJAHAT TERBESAR, JELAS BUKAN TUHAN LAH, TAPI RAJANYE SETAN ALIAS IBLIS. HA...7X ABIS MIKIR, MURTAD AJE DEH DARE ESLAM.
ABIS MURTAD MAKA KASIH TAU KELUARGA LO, TEMEN LO, SUDARE2 LO. BIAR SMUENYE RAME2 MURTAD DARE ESLAM. HA...7X
YBU AMEN.











No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...